Denpasar, Dewata News. Com — Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan diberitakan membatalkan rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara (BIBU). Empat hal menjadi alasan pembatalan Bandar Udara yang diproyeksikan memeratakan pertumbuhan di Pulau Dewata tersebut. Salah satunya, karena pemerintah lebih berminat untuk mengembangkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika ketika Simakrama (open house) di Wantilan DPRD Bali, Sabtu (03/03) mengaku telah membaca pemberitaan tersebut.
"Saya baca koran, katanya pembangunan airport Bali Utara di stop, begitu ya, dari Menko Maritim, katanya begitu. Waduh, kacau itu, saya nanti cek lagi apa betul begitu ya," katanya.
Pastika mengemukakan, BIBU adalah salah satu infrastruktur untuk menjawab tantangan pengembangan Bali secara merata, dan berkeadilan. Jika itu positif batal, dipastikan ketimpangan ekonomi serta pembangunan di Pulau Dewata akan tetap terjadi.
"Karena itu kan mimpi kita dari zaman dahulu kala itu. Kalau tiba-tiba di stop, saya kira repot. Kenapa sebenarnya, karena pemerintah pusat bingung, belum apa-apa kita dibawah, berkelahi terus tentang itu. Jadi pusing dia (pemerintah pusat, red). Padahal tinggal menentukan salah satu dari dua itu jadi itu. Memang kita tidak berharap dari pemerintah, karena kita tahu kalau duit pemerintah kan untuk membangun airport yang dipinggir-pinggir, yang jauh-jauh, karena nawacita itu salah satu adalah membangun dari pinggiran. Kita ngerti, tetapi kan mestinya bisa kita bangun bekerjasama dengan swasta, seharusnya," ungkapnya.
Mantan Kapolda yang sejak awal kepemimpinannya di Pulau Dewata sangat berasa merealisasikan Bandara Internasional Bali Utara ini memastikan akan melakukan pembicaraan dengan Menko bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan. Harapannya, pemerintah pusat kembali memberikan sinyal positif untuk kelanjutan pendirian Bandar Udara di Kabupaten Buleleng. (DN ~ KBRN).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com