Upacara Potong Gigi © Foto by Humas Kab. Klungkung |
Klungkung, Dewata News. Com - Bertepatan dengan Rahina Tumpek Wayang Kajang Kliwon, Sabtu (24/2), PHDI dan MADP Kecamatan Nusa Penida menggelar upacara massal Metatah, Sapuh Leger, Bebayuh Sanan Empeg, Pengelukatan Gangga Pratista lan Ngeraja Singa /Ngeraja Swala. Bertempat di Balai desa Batununggul kecamatan Nusa Penida, kegiatan inidiikuti 745 peserta. Nyoman Suarta, Ketua PHDI Kecamatan Nusa Penida mengatakan, kegiatan ini merupakan upacara massal ke tiga kalinya yang telah diselenggarakan diwilayah Kecamatan Nusa Penida sejak sejak tahun 2011.
“Karena animo masyarakat yang tinggi untuk mengikuti upacara massal serta jumlah peserta yang terus bertambah, sehingga kami sepakat untuk kembali menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Nyoman Suarta.
“Karena animo masyarakat yang tinggi untuk mengikuti upacara massal serta jumlah peserta yang terus bertambah, sehingga kami sepakat untuk kembali menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Nyoman Suarta.
Seluruh biaya upacara berasal dari iuran para peserta serta punia dari para donatur. Untuk mengikuti upacara ini peserta dikenai iuran, diantaranya upacara metatah dan sapuh leger sebesar Rp 350 ribu, peserta upacara sanan empeg dan penglukatan gangga pratista sebesar Rp 200 ribu, serta peserta upacara Ngeraja Singa/sewala sebesar Rp 100 ribu. Total dana yang terkumpul sebesar Rp 211,800,000. Peserta yang keseluruhan berjumlah 745 orang terdiri dari 329 peserta metatah, 226 peserta sapuh leger, 72 peserta sanan empeg, 71 peserta gangga pratista serta 46 peserta ngeraja singa/sewala.
Upacara berlangsung hikmad dan lancar, suasana mengharukan terjadi pada sesi guru puja, dimana para peserta melakukan sungkem di kaki orang tuanya masing masing sebagai wujud hormat bakti dan permintaan maaf. Ditambahkan, tujuan pelaksanaan kegiatan upacara massal ini adalah untuk memberikan tuntunan dan pelayanan kepada umat tentang bagaimana pelaksanaan upacara yang sesuai perunjuk sastra. Selain itu untuk memenuhi permitaan umat utamanya umat yang belum mampu melaksanakan upacara sendiri, akibat terkendala masalah biaya. meringankan beban umat dlm melaksanakan upacara.
Upacara ini dipuput delapan (8) sulinggih, diantaranya Ida Pedande Wayahan Keniten dari griya Sengguan, Ida Sri Mpu Dharma Kumala dari griya Galiran, Ida Rsi Bujangga dari griya Penatih, Ida Duku Clagi dari griya Pinatih, Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara dari grya Purna Asram Kutampi, Ida Rsi Begawan Dharma Sadhu Sidhi dari griya Sukayadnya Karangsari, Ida Pandita Mpu Nabe Daksa Jaya Dhiana Griya Baledan Klumpu serta Ida Pandita Kuduh Segening dari griya Batumulapan.
Pjs. Bupati Klungkung dalam sambutannya yang dibacakan asisten II Ketut Suadnyana berharap, kegiatan ini akan terus berlanjut karena sebagai cerminan hidup manusia yang selalu harus saling tolong menolong dan ringan tangan membantu yang kurang mampu. Lewat upacara suci yang didasari dengan niat yang tulus ini dirinya juga berharap akan lahir generasi penerus yang bermoral dan berahlak mulia sehingga akan membawa perubahan kearah yang lebih baik.
Dalam upacara tersebut turut hadir Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru, Ketua PHDI Kabupaten Klungkung Putu Suarta, Camat Nusa Penida serta perwakilan OPD terkait.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com