Buleleng, Dewata News. Com — Setelah sempat mengalami gagal tender tahun 2017 ini, sehingga Detail Enginering Design (DED) Revitalisasi Pasar Banyuasri kembali direvisi.
Proses tender pun kembali akan dibuka untuk revitalisasi pasar Banyuasri di bulan Desember ini, sehingga pembangunan fisik revitalisasi pasar Banyuasri paling lambat dapat dilakukan tahun 2018 mendatang, seperti diakui Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Ketut Suparto, Sabtu (09/12).
Menurut Suparto, kegagalan tender DED revitalisasi pasar Banyuasri selain dipengaruhi mepetnya waktu tender, juga disebabkan oleh kurang sesuainya tenaga teknis yang dilibatkan dalam proses pembangunan. Sehingga Bagian Pelayanan Pengadaan (BLP) Setda Buleleng, tidak dapat menentukan pemenang tender.
”Pembatalan yang sempat dilakukan, karena ada beberapa poin tidak bisa dipenuhi oleh rekanan, seperti keterlibatakan tenaga teknis yang dinilai sangat umum, sedangkan dalam proses revitalisasi diperlukan tenaga teknis yang lebih spesifik,” kata Suparto.
Pihaknya pun mengaku telah melakukan review terhadap DED yang sempat gagal tender tersebut dan segera melakukan perbaikan.
Suparto juga meyakinkan, pihaknya segera akan menyerahkan kembali DED yang sudah direvisi kepada BLP Setda Buleleng, sehingga bulan Januari 2018 mendatang sudah dapat ditenderkan kembali.
Disinggung soal anggaran DED, pihaknya menyiapkan anggaran Rp800 Juta. Kegagalan tender tersebut pun membuat pembangunan fisik revitalisasi pasar Banyuasri yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp100 miliar tidak bisa dilaksanakan tahun ini.
Pemkab Buleleng yang sepenuhnya akan mengajukan permohonan revitalisasi pasar kepada pemerintah pusat sesuai rencana akan dibangun tiga lantai dengan menerapkan konsep pasar modern. sehingga ke depannya pedagang dan juga masyarakat merasa nyaman berbelanja dan berkunjung ke pasar tradisional.
Sementara itu, sebagai rancangan pembangunan mega proyek, revitalisasi pasar Banyuasri juga akan dilakukan bertahap, sesuai dengan anggaran yang digelontorkan pusat kepada Pemkab Buleleng. Sebelumnya revitalisasi Pasar Banyuasri dirancang Pemkab Buleleng, mengingat bangunan pasar yang sudah sangat tua. Selain juga merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan pedagang kecil dan tradisional di tengah pesatnya perkembangan pasar dan toko-toko modern. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com