Surakarta, Dewata News. Com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada kader pemenang Penilaian Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional, melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga) dan akupresur 2017, di Surakarta, Jawa Tengah, pada Senin, (27/11) yang lalu. Dalam lomba tersebut, Bali yang diwakili Kelompok Asuhan Mandiri Usada Sari, Desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar berhasil meraih peringkat II kategori pemanfaatan Toga dan Akupresur dikawasan perdesaan.
Penghargaan terebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS. Dalam kesempatan tersebut, Ia mengatakan jika Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kementerian Kesehatan Kepada Masyarakat akan peran serta aktif nya dalam upaya Promotif dan Preventif Kesehatan yang diwujudkan dalam kegiatan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Ditambahkan Bambang, dasar penyelenggaraan kegiatan penilaian kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan toga dan akupresur tingkat nasional 2017 berdasarkan surat keputusan (SK) menteri kesehatan (Menkes) tentang Panitia Penyelenggaraan Penilaian Pemanfaatan TOGA Tahun 2017 Nomor HK.01.07/MENKES/274/2017.
“Tim pusat menerima 30 dokumen dari 18 provinsi. Kemudian yang lolos seleksi verifikasi dokumen yaitu 12 provinsi yaitu kategori kota Bangka Belitung, Banten, Sumatera Barat dan Gorontalo. Kategori Desa yaitu Bali, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau," Jelasnya.
Penghargaan yang diberikan kepada Bali atas peringkat II diterima langsung oleh Ketua Kelompok Asuhan Mandiri Usada Sari, Ni Made Yadnyawati didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Lodtunduh Ni Nyoman Kasti.
Usai menerima penghargaan, Ketua Kelompok Asuhan Mandiri Usada Sari, Ni Made Yadnyawati mengatakan jika Taman obat merupakan salah satu sumber daya yang sudah ada sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh nenek moyang kita dalam upaya mengatasi masalah kesehatan dengan menjadikan berbagai ramuan bahan Taman Obat. Oleh karena itu pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) perlu dikembangkan.
“Pekarangan biasanya memiliki luas lahan terbatas, maka jenis tanaman obat sebaiknya dipilih yang penting dan bermanfaat untuk keperluan menjaga kesehatan keluarga sehari – hari. Taman Obat Keluarga di setiap banjar yang ada di Desa Lodtunduh hampir merata, hal tersebut dapat dilihat di setiap pekarangan telah memelihata tanaman obat dan sekaligus telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional berupa boreh (ramuan yang dibuat sebagai lulur),” ujar Yadnyawati.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com