Buleleng, Dewata News. Com — Salah satu keluarga warga Pasek di Kelurahan Banjar Tegal, yang bertempat tinggal di Jalan Srikandhi Singaraja melaksanakan upacara “meajar-ajar” sehari penuh hingga malam pada hari Sabtu (25/11).
Upacara ”meajar-ajar” yang dilaksanakan, bahwa umat Hindu Bali diwajibkan untuk mengunjungi pura-pura wajib sebagai kegiatan ngaturang suci penerus untuk ngiringang Bhatara Raja Dewata dengan tujuan untukmapiuning, karena sudah selesai melaksanakan upacara Pitra Yadnya ~ Ngaben, yakni Ni Nyoman Mudri almarhum, beberapa waktu lalu.
Mengenai pura-pura yang diwajibkan dalam prosesi ”Meajar-ajar”, termasukPura Sad Kahyangan itu, diawali dengan ngaturang suci penerus di Pura Dalem Puri, dilanjutkan ke Pedarman Pasek dan Penataran Pura Besakih. Kemudian warga yang ngiringangBhatara Raja Dewata yang menggunakan 3 unit bus, serta 1 unit kendaraan pick-up untuk sarana bebantenan menuju Pura Dasar Buana Gelgel, Setelah hampir pukul 15.00 Wita perjalanan rombongan ”Meajar-ajar” menuju Pura Sad Kahyangan Goa Lawah serta selanjutnya ke Pura Silayukti.
Hanya saja kekhusukan persembahyangan di Goa Lawahsebagai Pura Sad Kahyangan sedikit terganggu dengan peseliwer tamu mancanegara yg keluar masuk. Perlunya pramuwisata yang umumnya warga lokal Bali bisa memahami ketika ada umat sembahyang dalam kapasitas banyak memenuhi pelataran jeroan agar menunda mengantar tamu masuk ke jeroan, kendati mereka masuk memakai kain dan selendang yang disewa di depan pura yg disediakan pengempon / panitia setempat.
Menjelang redupnya mentari di ufuk barat, rombongan yang mengikuti prosesi ”Meajar-ajar” ini menuju kompleks Pura Lempuyang (ada 7 Pura). Dengan berbagai pertimbangan, warga keluarga Pasek, karena suasana dingin menyelimuti malam, sehingga memutuskan kegiatan ngaturang suci penerus untuk ngiringin Bhatara Raja Dewata dengan tujuan untukmapiuning sampai di Pura Ayu ngubenguntuk 6 Pura lainnya, termasuk Pura Lempuyang Luhur.
Kegiatan prosesi ”Meajar-ajar” warga Pasek ini dipimpin Ida Pedanda Istri dari Geria Tohpati didampingi Juru Sapuh Sanggah Jajaran/Dadia Pasek, Jro Mangku Gede Wenten dan Jro Mangku istri serta Jro Made Mertayasa. Sedangkan untuk prosesi ”Meajar-ajar” ke wilayah Buleleng barat, seperti Pura Labuhan Aji maupun Pura Agung Pulaki, hingga Pura Rambut Siwi oleh pihak keluarga dilanjutkan pada hari Minggu (26/11).
Seperti diketahui, Pura-pura Lempuyang, Pura Silayukti, Pura Dasar Bhuana Gelgel dan Pura Agung Besakih itu ditentukan sebagai pura wajib untuk acara ”Meajar-ajar”, karena di Pura-Pura itu di-dharmakan Panca Tirta, yakni Para Maha Rsi yang selain mengajarkan Agama Hindu Bali, juga adalah leluhur orang-orang Bali.
”Panca Tirta: Mpu Gni Jaya (Lempuyang), Mpu Semeru (Besakih), Mpu Gana (Dasar Bhuwana Gelgel), Mpu Kuturan (Silayukti) dan Mpu Bharadah (Silayukti). Pura Goa Lawah adalah tempat upacara nyegara-gunungbagi penduduk di Bali Selatan. Untuk Bali Utara, adalah Pura Pulaki”. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com