Tabanan, Dewata News. Com — Sebagai satu-satunya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Negeri di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) selama dua hari, sejak hari Jumat (24/11) hingga Sabtu (25/11) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengembangan (Rakorbang) Program Tahun 2019 di Baturiti, Tabanan.
Rakorbang yang dipimpin langsung Rektor Undiksha Dr.I Nyoman Jampel, M.Pd diikuti sekitar 70 orang civitas akademika Undiksha Singaraja.
Dalam rakorbang yang berlangsung selama dua hari itu oleh Rektor Jampel dipaparkan rencana program jangka pendek maupun program jangka panjang. Diharapkan melalui rapat ini, Undiksha memiliki program yang terstruktur dan menjaga universitas lebih baik.
Rektor Dr.I Nyoman Jampel, M.Pd juga mengatakan, rapat seperti ini merupakan kegiatan rutin yang digelar Undiksha. Prinsipnya, lanjut Dr.I Nyoman Jampel, adalah menentukan arah kebijakan kegiatan di tahun 2019. Perencanaan ini, juga didasari dengan apa yang telah dilakukan dan dimiliki oleh Undiksha dua tahun sebelumnya.
”Acuan kami untuk menyusun kegiatan tahun 2019 adalah kekuatan seluruh civitas akademika Undiksha pada dua tahun sebelumnya,” ujarnya.
Menurut Rektor Dr.I Nyoman Jampel, M.Pd, bahwa arah kebijakan dalam menyusun program tahun 2019 adalah berkaitan dengan ukuran dari Kemenristekdikti dalam menentukan kualitas suatu Perguruan Tinggi, yaitu sumber daya manusia (SDM), Akreditasi, Publikasi, dan Kemahasiswaan.
Untuk SDM agar terakreditasi A, jelas Jampel, harus memiliki Doktor 50% dari total SDM dan 30% untuk Lektor Kepala dan Guru Besar. ”Saat ini, Undiksha belum mencapai prosentase tesrebut, sehingga bagaimana program tahun 2019 yang disusun, nantinya bisa memenuhi hal tersebut,” imbuhnya.
Rektor Dr.I Nyoman Jampel juga mengatakan untuk akreditasi, Undiksha saat ini semua prodinya di tahun 2016 tidak lagi terakreditasi C, terkecuali enam prodi yang baru, yakni Kimia, Biologi, Matematika, Fisika, Aqua Kuntur, Teknologi Informatika,dan Teknik Informasi Tahun 2018 nanti, menurut Jampel, semuanya akan diusahakan diakreditasi setidaknya B.
Sementara untuk publikasi, lanjut Jampel, Undiksha telah terlebih dahulu melakukan publikasi dengan membentuk tim publikasi tahun 2016. Sehingga saat pemerintah mengeluarkan aturan mengenai publikasi di awal tahun 2017, Undiksha sudah siap dan tidak lagi memiliki persoalan mengenai hal tersebut.
Menurut Jampel, saat ini Undiksha memiliki 80 jurnal, dimana 4 masuk DOAJ,dan 28 sedang diusulkan, sehingga pada akhir tahun 2017 Undiksha memiliki 30 jurnal yang terindex DOAJ. Ke-empat bidang tersebut, ditekankan Jampel, menjadi hal utama dalam penyusunan program di tahun 2019. Karena empat bidang ini, selain menentukan akreditasi, juga menentukan grade Perguruan Tinggi di tingkat nasional.
”Ke depan, program tahun 2019 yang saat ini disusun di Rakorbang diharapkan bisa meningkatkan kualitas, juga citra Undiksha di mata masyarakat,” ujarnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com