Buleleng, Dewata News. Com — Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui leading sector Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Buleleng berupaya memberikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi warga masyarakat, sekaligus sebagai tempat rekreasi maupun olahraga ringan di sudut-sudut Kota Singaraja.
Seperti RTH yang sudah selesai dan sudah dioperasionalkan yang berlokasi di kawasan Jalan Surapati, sebelah timur eks Pelabuhan Buleleng. Lahan bekas Pasar Kampung Tinggi di era tahun 1970-an yang dikenal sebagai terminal Kampung Tinggi, sekaligus mensirnakan kesan kumuh, karena tak jarang kendaraan truck yang mangkal di kawasan tersebut.
Kemudian kawasan RTH di wilayah Banyuasri, memanfaatkan pinjam bekas gedung SUPP milik Dinas Perikanan Provinsi Bali ini sedang digenjot pengerjaannya yang diharapkan akhir tahun 2017 ini sudah rampung.
Menapaki langkah jejak RTH di Kampung Tinggi dan Banyuasri, sementara di ujung selatan Kota Singaraja yang merupakan perbatasan Kelurahan Beratan dan Kelurahan Sukasada diklaim oleh Pemkab Buleleng sebagai Taman Bung Karno yang terletak di pinggir Jalan Singaraja-Denpasar wilayah Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, saat ini juga sedang dikebut pengerjaannya.
Sebagai sasaran awal RTH yang dibangun, Taman Bung Karno ini juga bisa dimanfaatkan masyarakat, baik untuk sekadar bersantai, bercengkerama maupun untuk jogging sebagai olahraga ringan.
Tak hanya diperuntukkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), Taman Bung Karno ini juga dirancang menjadi kawasan ”Heritage Bung Karno”. Pemkab Buleleng melalui anggaran APBD Induk tahun 2017 menyiapkan dana sebesar Rp6,7 Milyar untuk pembangunan Taman Bung Karno.
Di tahun 2018, Taman Bung Karno ini akan dibangun patung Bung Karno sebagai ikon utama RTH sebagai pintu gerbang masuk Kota Singaraja.
Sasaran lebih besar dari dibangunnya Taman Bung Karno, yakni rancangan Pemkab Buleleng memprogram ”Heritage Bung Karno”. Dari Taman Bung Karno direncanakan, bus maupun mobil travel yang mengangkut wisatawan mancanegara di parkir di taman ini. Kemudian wisatawan manca negara maupun wisatawan nusantara jalan kaki menyusuri kios-kios yang memproduksi berbagai kerajinan perak maupun emas Beratan. Dan di kawasan Beratan yang sejak dulu dikenal juga dengan songket Beratan akan lebih diperkenalkan untuk menarik minat wisatawan.
Dari kawasan yang hampir sebagian warga menekuni bidang kepariwisataan di luar Buleleng ini, para wisatawan nantinya diajak menyusuri kampung tempat kelahiran ibunda Bung Karno di Banjar Bale Agung yang saat ini menjadi satu wilayah Kelurahan Paket Agung.
Kendati sudah beberapa kali dilakukan dengan warga masyarakat Bale Agung, sepertinya menjadikan ”Heritage Bung Karno” ini patut lebih dimatangkan lagi. Kendati memang ”penglingsir” Bale Agung memberikan apresiasi terhadap rencana program Pemkab Buleleng ini. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com