Buleleng, Dewata News. Com — Ketua KPU Kabupaten Buleleng Gede Suardana mengaku, pihaknya telah melakukan peluncuran maskot dan jingle Pilgub Bali secara serentak untuk lebih mengenalkan dan mengajak peran aktif masyarakat nantinya sebagai pemilih didalam menentukan pemimpin daerah.
Rangkaian kegiatan Peluncuran mascot dan jingle untuk KPU Buleleng digelar di Taman Kota Singaraja, Minggu (26/11) malam dengan menggandeng Sanggar Santhi Budaya yang membawakan kisah Asta Berata sebagai pedoman seorang raja dalam memimpin rakyatnya.
”Maskot dan jingle yang dipilih KPU Provinsi Bali adalah dalam bentuk ”Kayonan” yang memiliki konsep Asta Brata dari kisah Ramayana, yakni Surya Brata, Candra Brata, Bayu Brata, Agni Brata, Indra Brata, Yama Brata, Kuwera Brata dan Baruna Brata,” kata Suardana di Singaraja, Senen (27/11).
Ia memaparkan, konsep Asta Brata dipandang memiliki filosofi ajaran kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dengan harapan agar pemimpin yang terpilih nantinya mempunyai nilai– nilai figur kepemimpinan seperti Asta Brata tersebut. Sehingga kehidupan masyakat Bali akan lebih sejahtera, aman dan damai kedepannya.
Menurut Suardana, kalau peluncuran tahapan Pilgub sudah di lakukan, saat ini lebih ke proses sosialisasi peluncuran maskot dan jingle, maskot dan jingle akan menjadi sarana buat KPU untuk menjalankan sosialisasi.
”Peluncuran maskot dan jingle Pilgub Bali sebagai salah satu tahapan didalam melakukan sosialisasi untuk mengingatkan masyarakat Bali memilih pemimpinnya pada tanggal yang telah ditentukan”, imbuhnya.
Peluncuran maskot dan jingle malam itu dihadiri Kepala Kesbangpol Kabupaten Buleleng Putu Dana dan sejumlah pimpinan OPD di Pemkab Buleleng, disamping sejumlah tokoh masyarakat, organisasi pemuda maupun orgainsasi kemasyarakatan, pelajar dan mahasiswa, termasuk warga Kota yang sedang menikmati suasana Taman Kota malam itu. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com