Denpasar, Dewata News. Com - Terkait dengan penyimpangan penampilan tari joged bumbung “jaruh” (porno) yang belakangan ini menjadi viral di media sosial, maka siswa/i dari SMK PGRI 2 Denpasar sebagai generasi muda berusaha untuk memgembalikan citra budaya terkait keberadaan tarian joged tersebut, hal itu ditunjukan dengan menampilkan tarian joged bumbung di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Renon, Denpasar pada hari minggu (26/11) pagi tadi.
Dalam kesempatan itu, dua penari perwakilan SMK PGRI 2 Denpasar dengan apik menarikan tarian joged, dan berhasil membuat masyarakat yang sedang berolahraga di Lapangan Renon turut bergabung menonton joged dan bahkan ada yang tertarik untuk mengibing. Salah satu siswa pentolan sekolah tersebut bernama Dwitya Putra Rama, mengatakan bahwa pesan moral yang ingin disampaikan melalui tarian ini dimana joged merupakan suatu tarian fenomenal yang sangat dikenal oleh masyarakat Bali. Mengandung tiga unsur yaitu etika, logika dan estetika. Pesatnya perkembangan sekaa joged bumbung di beberapa daerah di Bali mengakibatkan munculnya persaingan yang sangat kompetitif antar sekaa. Hal ini memaksa mereka untuk berinovasi menciptakan kreasi baru dari joged bumbung sendiri agar sekaamereka tetap eksis dan diminati oleh masyarakat.
Kebebasan menciptakan inovaasi baru joged bumbung ini mengakibatkan perkembangannya menjadi tidak terkontrol dan keluar dari pakemnya. Joged bumbung yang dulu memiliki makna sebagai tarian pergaulan dan merakyat, tetapi saat ini sudah dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan secara kasat mata terlihat sangat buruk. Munculah joged bumbung sebagai sesuatu yang fenomenal. Tidak lagi dipandang sebagai tarian yang sederhana, tetapi sudah berubah menjadi joged porno nan erotis. Untuk itu melalui kegiatan ini, sebagai generasi muda, Ia berharap masyarakat terutama para sekaa dapat mengingat kembali pakem dari tarian joged tersebut sehingga budaya joged dapat kembali kepada citra positifnya dan tidak disalahartikan.
Kebebasan menciptakan inovaasi baru joged bumbung ini mengakibatkan perkembangannya menjadi tidak terkontrol dan keluar dari pakemnya. Joged bumbung yang dulu memiliki makna sebagai tarian pergaulan dan merakyat, tetapi saat ini sudah dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan secara kasat mata terlihat sangat buruk. Munculah joged bumbung sebagai sesuatu yang fenomenal. Tidak lagi dipandang sebagai tarian yang sederhana, tetapi sudah berubah menjadi joged porno nan erotis. Untuk itu melalui kegiatan ini, sebagai generasi muda, Ia berharap masyarakat terutama para sekaa dapat mengingat kembali pakem dari tarian joged tersebut sehingga budaya joged dapat kembali kepada citra positifnya dan tidak disalahartikan.
Pada PB3As pagi ini, selain beberapa hiburan yang diisi oleh perwakilan SMK PGRI 2 Denpasar, juga muncul beberapa orasi diantaranya dark Kepala UPT Pengelolaan Air Minum Dinas PUPR Provinsi Bali Raden Agung. Dalam orasinya, ia menerangkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali sampai saat ini selalu berkomitmen dalam pemenuhan akses air minum di Bali, yang merupakan salah satu pondasi bagi kemandirian ekonomi masyarakat. Untuk pelayanan akses air minum tidak hanua menjadi program nasional melainkan juga program utama di daerah, maka terkait dengan hal itu jumlah capaian air minum di Provinsi Bali saat ini sebesar 76,46% sedangkan di skala nasional capaian air minum sebesar 71,14%.
Untuk pemenuhan air minum tersebut pihaknya telah melalukan berbagai cara, salah satunya melalui pengelolaan air minum di SPAM Penet dan Petanu yang dialirkan ke beberapa Kabupaten. Namun pada musim penghujan ataupun kemarau, pihaknya masih mengalami kendala, dimana pada misim penghujan terkadang air sungai dipenuhi oleh lumpur, maka dari itu pihaknya harus ekstra utk mengolah air tersebut, dan pada musim itulah terkadang banyak keluhan dari masyarakat. Tapi pihaknya meminta agar masyarakat tetap bersabar ketika musim penghujan datang, karena beberapa jam air yang mengalir kerumah-rumah akan sedikit keruh, namun pihaknya sudah memiliki solusi terhadap hal tersebut.
Selanjutnya, orasi terkait pemenuhan air juga datang dari Kasatker Penyediaan Sistem Pengelolaan Air Minum Ditektorat Copta Karya Didik Wahyudi, mengatakan bahwa program air minum berbasis masyarakat, sudah dikembangkan melalui pendekatan dengan masyarakat dipedesaan. Untuk itu dalam memenuhi jumlah kebutuhan air di bali Utara pemerintah telah membangun sistem pengembangan air minum regional dengan pembangunan waduk titab yang ada di seririt buleleng. Waduk tersebut nantinya akan melayani kebutuhan air di dua kabupaten yaitu Buleleng dan Jembrana mengingat akses air di dia kabupaten tersebut sangat susah.
Oleh karena itu, ia berharap nantinya pendistribusian air yang mecapai 350 liter perdetik tersebut dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat. Orasi lainnya yang terkait juga dengan air, datang dari perwakilan Direksi PDAM Denpasar yang mengatakan bahwa saat ini PDAM Denpasar memiliki pelanggan 8ribu lebih, namun memiliki kendala dengan kapasitas aur baku. Untuk itu pihaknya akan melakukan kerjasmaa dengan Spam Petanu untuk pemenuhan kendala air baku tersebut. Namun disamping itu, pihaknya sudah melakukan beberapa solusi terkait pemenuhan air yaitu dengan membuat sumur bor di beberapa titik kota denpasar salah satunya yang ada di jalan Waribang. Untuk itu ia berharap dengan berbagai macam usaha yang dilakukan kedepannya warga Denpasar tidak mengeluh lagi terkait alirah air yang kecil dan dapat memenuhi kebutuha air masyarakat khususnya para pelanggan PDAM.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com