Buleleng, Dewata News. Com —Berbagai hal telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng secara maksimal guna membantu para pengungsi dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung. Koordinasi pun terus dilakukan untuk membantu para pengungsi ini. Salah satunya adalah pembentukan Posko Induk Penanganan Pengungsi Gunung Agung yang telah berhasil diwujudkan melalui rapat koordinasi yang digelar di Kantor Camat Tejakula, Sabtu (30/09).
Hal tersebut diungkapkan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Buleleng, Made Arya Sukerta, SH.,MH selaku Koordinator Kabupaten Penanganan Pengungsi Gunung Agung saat ditemui di Singaraja, Minggu (01/10).
Arya Sukerta menjelaskan pengungsian ini akan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen untuk mengatur pengungsi dan juga bantuan yang diterima dari para donatur maupun dari pemerintah. Pemkab Buleleng membuka posko induk yang berlokasi di Kantor BPP Kecamatan Tejakula.
”Kami bentuk Posko Induk di Kantor BPP Kecamatan Tejakula. Kemarin, usai rapat saya sudah meninjau langsung dan kantor BPP representatif untuk dijadikan posko induk,” jelasnya.
Seluruh bantuan maupun logistik akan diterima di posko induk ini. Dari sini pula bantuan akan disebarkan ke masing-masing pos pengungsian melalui koordinator wilayah yaitu camat, koordinator desa yaitu kepala desa dan koordinator lapangan yaitu para klian banjar dinas. Nanti permintaan logistik juga dating dari desa.
”Kita verifikasi dulu jumlah pengungsi, kita validasi dan kita akan distribusikan logistik melalui posko induk ini sehingga kita bekerja sesuai mekanisme yang kita bentuk dengan baik,” ujar Arya Sukerta.
Disinggung mengenai instruksi dari Gubernur Bali yang memerintahkan pemindahan pengungsi dari tenda-tenda pengungsian ke fasilitas umum (fasum), mantan Kepala Dinas Perhubungan ini mengungkapkan hal tersebut merupakan prioritas saat ini dan mengungsi di tenda merupakan pilihan terakhir manakala benar-benar gawat darurat. Saat ini, menurutnya, kondisi sudah semakin stabil dan para pengungsi akan di redistribusi dari tenda-tenda ke fasum yang ada. Kemudian desa yang overload, pengungsinya juga akan diredistribuskan.
“Redistribusi ini sudah kita bahas dalam rakor terbatas. Kita akan rencanakan dan mapping kemampuan desa yang lain,” ungkap Arya Sukerta.
Arya Sukerta menambahkan titik-titik penampungan baru terutama di fasum yang tersedia sampai saat ini ada di delapan desa yang masuk wilayah kecamatan Tejakula dan Kecamatan Kubutambahan. Manakala fasum tersebut tidak cukup menampung, pihaknya akan membawa sampai ke Kecamatan Sawan. “Sekali lagi kita akan mapping terlebih dahulu dan pengungsi ini akan redistribusikan hingga ke Kecamatan Sawan,” tandasnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com