Bangli, Dewata News. Com - Pelaksanaan yadnya yang merupakan salah satu wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa hendaknya selalu dilakukan dengan kemampuan dan didasari atas rasa tulus iklas. Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambrawacananya seusai melaksanakan persembahyangan pada Penganyar karya Ngenteg Linggih lan Padudusan Agung di Pura Dalem Agung Desa pakraman Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Jumat (1/9).
“Pelaksanaan yadnya merupakan suatu persembahan suci yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas. Jadi saya ingatkan kembali dalam beryadnya lakukanlah sesuai kemampuan, jangan sampai membebani pengempon. Lakukan yadnya dengan gotong royong dan saling membantu antar sesama, “imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta yang didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Ida Bagus Wisnuardhana juga mengingatkan umat Hindu dalam membuat sesajen/banten hendaknya selalu menggunakan buah lokal. Persembahan dengan menggunakan buah lokal merupakan wujud terima kasih kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Selain itu, Wagub Sudikerta juga berharap agar semua krama dapat bersatu untuk menjaga kesucian dan kelestarian Pura. “Saya berharap kepada semua warga desa Catur dalam melaksanakan upacara agama agar menyatukan keinginan serta pikiran untuk menjaga kesucian dan kelestarian pura agar tetap ajeg dan lestari”. Sudikerta juga menekankan bahwa tidak hanya melalui sembah bhakti kita melakukan yadnya namun dengan memperhatikan pembangunan Pura dan beryadnya antar sesama juga dapat dikatakan sebagai yadnya.
Sementara itu Ketua Panitia karya Wayan Budiasa mengucapkan terimakasih atas kehadiran Wakil Gubernur Bali yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri karya ngenteg linggih lan padudusan agung pada siang ini. Budiasa juga melaporkan bahwasannya runtutan pelaksanaan karya telah dimulai dari tanggal 7 Juli 2017 yang lalu dan puncak karya jatuh pada 30 Agustus 2017 serta karya penganyar yang jatuh pada hari ini Jumat (1/9).
Upacara nyineb sendiri akan dilaksanak an pada tanggal 9 September 2017 mendatang, yang akan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Kekeran lan Ida Pedanda Tembuku. Dalam melaksanakan upacara ini warga dikenakan biaya ”peturunan” sebesar Rp 2,5 Juta per KK. Pura ini diempon oleh 339 KK yang terdiri dari 2 Banjar, yakni Banjar Catur lan Banjar Lampu.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com