Buleleng, Dewata News. Com — Kasus kecelakaan lalau lintas (laka lantas) di wilayah hukum Polres Buleleng yang didominasi usia remaja, khususnya pelajar di bulan Agustus lalu meningkat 3,2 persen dibandingkan bulan Juli 2017 sebelumnya.
Sesuai data yang diperoleh pada Unit Laka Satlantas Polres Buleleng menyebutkan, pada bulan Juli 2017 tercatat 31 kejadian, sedangkan di bulan Agustus 2017 meningkat menjadi 32 kasus dengan korban meninggal dunia di kedua bulan itu sama-sama 4 orang. Sedangkan luka ringan maupun berat di bulan Juli tercatat sebanyak 46 orang, meningkat menjadi 50 orang di bulan Agustus 2017 atau sebesar 8,7 persen. Begitu pula kerugian materi sebesar Rp23,3 juta pada bulan Juli, meningkat di bulan Agustus 2017 mencapai Rp92 juta.
Seizin Kapolres Buleleng, Kanit Laka Satlantas Iptu Dewa Made Ardana mengungkapkan, pihaknya telah secara rutin melakukan kegiatan hunting, penertiban rambu-rambu maupun melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk menekan kasus kecelakaan di wilayah Bali Utara.
Penyebab kasus kecelakaan meningkat di wilayah hukum Polres Buleleng, menurut Iptu Dewa Made Ardana disebabkan oleh faktor manusianya sendiri (human error).
“Jadi penyebab dari kecelakaan yang dominan menyebabkan ya tentunya dari faktor manusia, karena kurang hati-hatinya pengendara atau pengemudi. Memang wilayah Buleleng ini sudah cukup padat, apalagi sarana dan prasarana jalannya tetap seperti itu”, ungkap Dewa Made Ardana di Mapolres Buleleng, Jumat (08/09).
Kesadaran warga masyarakat Buleleng untuk tertib berlalu lintas, ungkap Iptu Dewa Made Ardana sudah cukup tinggi, namun perlu lebih ditingkatkan lagi sehingga kasus kecelakaan bisa ditekan.
Jajaran Satlantas Polres Buleleng pun secara perlahan telah melakukanhunting di berbagai titik rawan kecelakaan, baik pagi, siang maupun malam hari, termasuk kegiatan-kegiatan menonjol yang digelar masyarakat. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com