Badung, Dewata News. Com - International Monetary Fund World Bank (IMF-WB) Annual Meetings akan digelar pada bulan Oktober tahun depan, pihak panitia pusat dan daerah terus melakukan rapat koordinasi agar rapat tahunan tersebut berjalan sukses. Bahkan, kali ini panitia pusat mengadakan sosialisasi penyelenggaraan IMF-WB Annual Meetings 2018 kepada penyelenggara jasa bidang pariwisata di Bali, Senin (18/9).
Kegiatan yang digelar di Pecatu Hall, BNDCC, Nusa Dua Bali ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, Wakil Gubernur Bali Drs. I Ketut Sudikerta, Asops Kodam IX/Udayana, Sahli Obti Kemenkeu RI dan Wakil Bupati Badung. Selain itu, sebanyak 300 orang terdiri dari pengusaha hotel, restaurant dan transportasi juga turut hadir sebagai peserta sosialisasi.
Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Indonesia merupakan middle-income country yang menjadi salah satu model keberhasilan pembangunan, sehingga AM IMF-WB menjadi momentum yang sangat baik untuk menunjukan kemajuan ekonomi Indonesia, leadership serta komitmen Indonesia di tataran global. Kehadiran peserta yang diperkirakan mencapai 15 ribu orang khususnya pada saat low season di bulan Oktober, diharapkan akan dapat menggerakan roda perekonomian Bali terutama di sektor MICE (Penyelenggara event), pariwisata, sektor jasa, industri kecil dan sektor pendukung lainnya.
Untuk itu, pihak panitia pusat meminta dukungan dan kerjasama penyelenggara akomodasi untuk mendukung penyelenggaraan Annual Meetings 2018 dengan cara menjaga citra dan stabilitas Indonesia, memberikan layanan terbaik kepada seluruh delegasi dan peserta, melayani dengan ramah untuk menjaga citra budaya ramah masyarakat Indonesia dan mendukung pengenalan pariwisata, produk dan budaya Indonesia.
“Tidak melakukan tindakan apapun yang dapat merusak citra dan kredibilitas Indonesia. Tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan perekonomian dan kepentingan nasional Indonesia,” ucap Luhut Binsar Panjaitan.
Sementara Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose mengungkapkan, untuk meraih kesuksesan dalam penyelenggaraan event ini harus dilakukan secara bersama-sama melalui kerja tim. Bali yang sudah menjadi cermin, bahkan halaman depan Indonesia ini harus dijaga untuk mendukung pelaksanaan AM IMF-WB.
Terkait masalah keamanan, jenderal bintang dua ini menyatakan bahwa keamanan di Bali sangat sensitif, yang berarti bahwa peristiwa apapun yang terjadi di Bali maka dunia pasti akan mengetahuinya. Untuk memberikan keamanan dan kenyaman kepada para delegasi, Polda Bali akan menempatkan petugas untuk mengamankan kawasan hotel.
“Kehadiran Polri tidak akan membuat suasana yang sangat dramatis, tapi membuat tamu merasa seenak-enaknya. Keliatan enak tapi kami tetap melakukan pengamanan. Keamanan adalah kunci utama, jika keamanan tidak kondusif maka akan merusak segalanya,” terang Kapolda Bali.
Untuk pengamanan VIP, Polri bersama TNI akan menyiapkan sejumlah personel sebagai CPP (Close Personal Protection) sehingga Polri, TNI dan Security hotel melakukan kerja sama. “Alur protokol harus mendapat perhatian juga, mengingat protokol masing-masing negara bervariasi dan variable. Saya minta manajer hotel agar selalu berkoordinasi sehingga tamu akan merasa nyaman saat berada di hotel,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, jenderal lulusan Akpol 1988 ini juga menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi terkait adanya kemacetan lalu lintas disejumlah titik yang ada di wilayah Denpasar. Diharapkan dengan pembangunan infrastruktur yang sudah mendapat kajian dari berbagai pihak akan mampu mengatasi kemcetan lalu lintas saat berlangsungnya AM IMF-WB 2018.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com