* Paling Lambat Dua Minggu Hasil Pilkel Serentak Dilaporkan Ke Bupati
Buleleng, Dewata News.Com — Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng Gede Sandhiyasa,S.Sos, M.Si mengaku, pihaknya belum menerima hasil pelaksanaan Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak Tahun 2017.
” Hasil dari Pilkel serentak tahun 2017 ini akan dilaporkan kepada bapak Bupati Buleleng paling lambat dua minggu,” kata Kadis PMD Kabupaten Buleleng Gede Sandhiyasa ketika dikonfirmasi di Singaraja, Jumat (29/09).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabupaten Buleleng telahi menggelar Pemilihan Perbekel (Pilkel) secara serentak tahun 2017 ini. Tercatat sebelas desa di tujuh kecamatan menyelenggarakan pilkel yang berlangsung pada tanggal 27 September 2017. Namun, Gede Sandhiyasa mengaku, belum menerima hasil dari pilkel serentak ini yang akan dilaporkan ke Bupati Buleleng paling lambat dua minggu.
Sandhiyasa menjelaskan, pemungutan suara diselenggarakan secara serentak pada tanggal 27 September 2017. Setelah dilakukan penghitungan suara, panitia pemilihan di desa akan melakukan rapat rekapitulasi pada hari Kamis (28/09). Pada rapat rekapitulasi ini, pilkel masih dibawah ranah panitia desa. "Hal tersebut masih menjadi ranah panitia pemilihan di desa," jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, bahwa setelah pemungutan suara, penghitungan suara dan rapat pleno rekapitulasi di desa, panitia pemilihan akan melaporkan ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Panitia pemilihan memiliki waktu paling lama 1 minggu untuk melaporkan ke BPD dan BPD memiliki waktu paling lama 1 minggu untuk melaporkan ke Dinas PMD selanjutnya Dinas PMD akan melaporkan ke Bupati.
"Ya paling lama satu minggu. Kalau bisa lebih cepat lebih baik. Misalkan kalau sehari setelah rapat pleno bisa dilaporkan ya secepatnya kami lapor ke pak Bupati," ujar Sandhiyasa.
Sandhiyasa juga menambahkan, kegiatan Pilkel serentak tahun 2017 ini secara umum berjalan lancar dan aman. Partisipasi pemilih rata-rata mencapai 60 persen. Namun ada juga desa yang partisipasinya hanya 40 persen saja. Hal tersebut terjadi di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Menurut Sandhiyasa, untuk pemilih pemula seperti siswa SMA memang tidak ada regulasi untuk meliburkan sekolah, sehingga mereka tetap belajar saat pilkel serentak berlangsung.
"Secara umum berjalan lancar. Untuk partisipasi ada satu desa yang hanya mencapai 40 persen yaitu Desa Bondalem. Mungkin warganya banyak yang masih membantu para pengungsi Gunung Agung. Siswa SMA/SMK sebagai pemilih pemula tetap belajar di sekolah karena tidak ada aturan untuk meliburkan sekolah pada saat pilkel, kecuali saat Pileg dan Pilpres," imbuhnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com