Buleleng, Dewata News. Com — . Ketua PHRI Bali Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si menilai, bahwa sektor kepariwisataan di Bali Utara, khususnya Kabupaten Buleleng tumbuh dan berkembang, namun masih lamban jika dibandingkan dengan yang ada di Bali Selatan.
Kenapa lambat? Untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Buleleng, menurut Cok Ace, ada satu hal yang harus diperbaiki di Kabupaten Buleleng (Bali Utara), yaitu atraksi apa yang harus ditonjolkan sebagai magnet mendatangkan wisatawan.
”Apakah dolpin yang terbaik dunia, atau atraksi lainnya, seperti Wayang Wong yang mampu menarik wisatawan dan beda dengan daerah lain di Bali, khususnya. Kemudian perlu dipacu untuk segera dibangun aksesibilitas sebagai hal yang mendesak, khususnya sarana jalan Denpasar-Singaraja, kita tidak kehilangan wisatawan mancanegara yang datang tiap hari ke Bali,” kata Tjok.Oka Artha Ardhana Sukawati ketika diminta tanggapannya, terkait sektor kepariwisataan di Kabupaten Buleleng usai acara Foccus Group Discussion PHRI di Hotel Aneka, Lovina, Kamis (14/09) sore.
Menurut Sekretaris BPC PHRI Buleleng, Herry Wijaya, kegiatan Foccus Group Discssion PHRI serangkaian digelarnya Lovina Festival VI~2017 diselenggarakan BPC PHRI Buleleng dengan menampilkan naras umber Kepala Dinas Pariwiisata Kabupaten Buleleng, Ir.Nyoman Sutrisna dan Ketua BPD PHRI Provinsi Bali Dr.Ir.Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati.
Cok Ace yang digadang-gadang bakal mendampingi Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster yang maju dalam Pilgub Bali 2018 dengan sebutan KBS ~ Ace (Koster Bali Satu – Cok Ace) meyakini, jika jalan cepat Denpasar-Singaraja segera bisa dibangun dan mampu menampilkan atraksi khas Bali Utara tidak saja padas event-event tertentu, maka pertumbuhan dan perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Buleleng makin menunjukkan kemajuan siginifikan, seperti di Bali Selatan.
Terkait rencana pembangunan Bandara Internasional Buleleng, dijelaskan Cok Ace, sebaiknya setelah short cut itu tuntas untuk melancarkan dan mempercepat perjalanan Denpasar-Singaraja.
Sebab, kendatipun airport di Buleleng itu nantinya terwujud pembangunannya tanpa aksesibilitas jalan ini tidak dikedepankan, maka bandara internasional itu akan mubazir.
Harapan senada untuk segera dibangunnya jalan short cut Denpasar-Singaraja juga disampaikan, baik oleh Ketua BPC PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa maupun Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna. Kedua Pimpinan komponen pariwisata ini menyampaikan terima kasih kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang sudah terus berjuang ke Kementrian PUPR di Jakarta, bahkan didampingi Kadis PU Buleleng telah menemui Dirjen Bina Marga untuk kepastian pembangunan short cut pada titik 5-6 dari lokasi jalan dekat Pura Yeh Ketipat hingga Gitgit, yang sudah disepakati pengerjaannya di tahun 2018 mendatang.
”Dengan rasa kebersamaan dari seluruh stakeholder yang hadir, kami dari BPC PHRI Buleleng sangat merespon luar biasa, karena permasalahan-permasalahan menyangkut kepariwisataan yang ada di Kabupaten Buleleng telah disampaikan dalam Foccus Group Discussion PHRI. Nantinya, kami akan membuat kesimpulan dan selanjutnya disampaikan kepada bapak bupati, karena beliau yang akan mengeksekusi permasalahan yang ada di Buleleng, baik menyangkut atraksi, infrastruktur,dan lainnya,” jelas Dewa Ketut Suardipa.
Menurut pemilik Rumah Makan Ranggon Sunset di Pantai Penimbangan ini, yang paling mendesak untuk memajukan kepariwisataan di Kabupaten Buleleng,adalah infrastruktur, khususnya menyangkut short cut itu agar segera terwujud. ”Kami dari komponen pariwisata ingin kepastian, kapan bisa diwujudkan shot cut itu,” imbuhnya.
Seperti halnya penegasan Cok Ace, Ketua PHRI Buleleng Dewa Suardipa juga mengatakan, pihaknya bukan tidak setuju dengan pembangunan bandara, tetapi lebih penting yang harus dibangun adalah percepatan perjalanan Denpasar-Singaraja.
Menurut Kadis Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna, selain medesaknya diwujudkan short cut, pihaknya akan terus mengembangkan atraksi yang beda dengan daerah lain guna menarik kedatangan kunjungan pariwisata ke Buleleng. (DN ~ TiR).
Setuju sekali yang dibangun pertama adalah sarana jalan shortcut Denpasar -Singaraja.Pembangunan Bandara kemudian.
ReplyDelete