Klungkung, Dewata News. Com - Sejumlah anak – anak pengungsi yang terdampak aktivitas Gunung Agung nampaknya sudah mulai bersekolah. Anak anak ini mulai bersekolah di sekolah terdekat dari lokasi pengungsian. Hal ini nampak saat kunjungan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta ke sejumlah lokasi penampungan pengungsi di wilayah Kecamatan Banjarangkan, Senin (25/9).
Bupati Suwirta yang pagi-pagi mengunjungi pengungsi di Balai Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, mendapati sejumlah anak anak usia sekolah sedang diantarkan orang tuanya menuju sekolah terdekat. “Tidak boleh ada anak yang putus sekolah akibat kejadian ini, dengan system Brother School yakni masing masing anak pengungsi khususnya setingkat SMP dan SMA/SMK akan dijadikan saudara oleh salah satu teman disekolahnya, maka anak anak pengungsi akan merasa dekat, nyaman dan pulih di tempat pengungsian," ujar Bupati Suwirta.
Istilah brother school merupakan murni gagasan Bupati Suwirta untuk mengantisipasi anak anak pengungsi agar tidak putus sekolah. Salah seorang siswa disekolah bersangkutan akan mengggandeng dan bertanggung jawab atas salah satu anak pengungsi untuk nantinya diatar jemput menuju sekolah. Sementara, saat ini tercatat 1.467 anak setingkat SD, 836 anak setingkat SMP dan 617 anak setingkat SMA/SMK yang menjadi pengungsi di wilayah Kabupaten Klungkung.
Perbekel Desa Nyalian, Ida Bagus Alit Negara mengatakan sebanyak 7 anak setingkat Tk/PAUD, 7 anak setingkat SD, 15 anak setingkat SMP serta 8 anak setingkat SMA/SMK telah mengikuti proses belajar disekolah terdekat. Diantaranya di SD 2 Nyalian, SMPN 3 Banjarangkan serta SMK Yaparindo. Sejumlah anak masih ada yang belum masuk sekolah, namun berjanji besok akan mengikuti proses belajar.
Desa Nyalian Kecamatan Banjarangkan kedatangan sebanyak 352 jiwa pengungsi, dampak dari aktivitas Gunung Agung. Mereka berasal dari Desa Menanga dan telah berada dipengungsian sejak hari Sabtu (23/9/2017 ).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com