Denpasar, Dewata News. Com - Masyarakat Indonesia saat ini umumnya senang berbagi informasi yang dibarengi dengan perkembangan teknologi digital dimana penetrasinya hingga berbagai kalangan, peredaran informasi menjadi kian sulit terbendung. Sedikitnya 170 juta masyarakat Indonesia memiliki minimal satu ponsel atau setidaknya satu SIM card dengan demikian, mereka bisa berbagi informasi dengan cepat. Media sosial dan aplikasi pengirim pesan cepat (chat apps) menjadi media favorit. Namun, rupanya hal ini menimbulkan suatu polemik baru. Informasi benar dan salah menjadi campur aduk atau yang sering disebut dengan informasi HOAX dan seringkali menimbulkan berbagai gesekan dalam lapisan masyakarat. Untuk mengantisipasi hal itu, Ikatan Wartawan Online (IWO) yang kini hadir di Provinsi Bali diharapkan dapat proaktif menangkal informasi HOAX yang berdar dikalangan masyarakat, tentunya dengan menyajikan informasi yang baik dan faktual. Demikian terungkap dalam sambutan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara Pengukuhan Ikatan Wartawan Online (IWO) Bali, di Gedung Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Selasa (25/7).
Lebih lanjut, Wagub Sudikerta menyampaikan bahwa perkembangan informasi melalui media sosial saat ini juga sudah menembus batasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, Sudikerta berharap keberadaan ikatan media online ini dapat menjadi acuan masyarakat dalam menerima informasi yang baik dan benar serta bisa dipertanggung jawabkan. Selain itu, keberadaan media online bersama media cetak serta media elektronik bisa bersinergi untuk melakukan gerakan dalam rangka mencerdaskan masyarakat memanfaatkan informasi dengan baik. Karena perkembangan media sosial juga memiliki dampak yang sangat negative yang bisa menjerumuskan kehidupan masyarakat karena informasi media sosial juga sering dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk kepentingan tertentu sehingga bila masyarakat tidak cerdas akan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Kondisi seperti itu saat ini sangat dirasakan khususnya pada kegiatan perpolitikan dengan penyebaran isu berbau sara, rasa kebencian yang akhirnya memicu konflik ditengah masyarakat. "Mengatasi hal itu, kedepannya saya harap seluruh jajaan media baik online, cetak, maupun elektronik serta pejabat pengelola informasi di Kabupaten/Kota se Bali dapat sebagai sumber informasi yang baik dan faktual untuk masyarakat dan dapat bersama-sama menyatukan langkah membangun masyarakat Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera,"pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat Ikatan Wartawan Online Jodi Yudono mengungkapkan bahwa mulai era 1990'an banyak bermunculan 'citizen jurnalistik' karena masyarakat mulai tidak percaya dengan keberadan pers atau media, sehingga masyarakat memilih untuk membuat beritanya sendiri yang kebenarannya belum teruji dengan benar. Hal inilah yang menjadi tantangan IWO dalam merubah maindset masyarakat untuk kembali percaya kepada pers, tentunya hal tersebut juga harus dibarengi dengan peran media yang memberikan infomasi yang akurat kepada masyarakat.
Ketua IWO Terpilih I Nyoman Sutiawan memyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak terkait baik dari jajaran pemerintah daerah maupun kalangan media online yang telah membantu dalam mewujudkan terbentuknya kepengurusan Dewan Perwakilan Wilayah IWO ini. Ia mengungkapkan bahwa perkembangan dan penggunaan media sosial sejak lima tahun terakhir terus meningkat. Berdasarkan Statistik APJI dan STATISTA menyebutkan bahwa pengguna internet di dunia terus meningkat. Penduduk dunia tahun 2017 adalah 7.5 milyar. Pengguna internet dunia sebesar 3.7 milyar. Sedangkan di Indonesia, jumlah penduduknya pada tahun 2017 tercatat 250 juta. Pengguna internet Indonesia tembus 132,7 juta, untuk pengguna Facebook sekitar 87 juta user. Di tengah pesatnya perkembangan dunia IT, maka IWO sebagai organisasi profesi wartawan memliki kewajiban dan tanggung jawab moral untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme anggota. Lebih dari itu, untuk menyikapi berbagai ragam informasi yang berkembang di media sosial, maka pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Bali, serta |Pemerintah Provinsi Bali dalam menangkal paham radikalisme dan informasi kekerasan lainnya.
Hadir pula dalam kesmepatan itu Wali Kota Denpasar, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com