Buleleng, Dewata News.com — Guna memasyarakatkan penggunaan buah lokal dan bunga krisan, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng menggelar lomba gebogan hias. Lomba yang dirangkaikan dengan Twin Lake Festival (TLF) 2017 ini diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari PKK, OPD dan muda-mudi. Acara diselenggarakan di wantilan Danau Buyan, Sabtu (08/07).
Kepala Dinas Pertanian, Ir. Nyoman Swatantra,,MMA saat ditemui usai kegiatan menjelaskan, lomba gebogan ini sebenarnya bertujuan untuk melestarikan beberapa keterampilan yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK dan teruna-teruni tani yang berkaitan dengan upacara keagamaan. Namun, karena di TLF menonjolkan sektor pertanian, semua bahan-bahan lomba seperti bunga dan buah merupakan lokal Buleleng. “Kami ingin menonjolkan buah-buahan dan bunga lokal Buleleng melalui lomba ini,” jelasnya.
Ke depan, harapan yang diungkapkan Swatantra melalui lomba gebogan ini, merupakan sebuah upaya untuk memasyarakatkan, mempromosikan dan menyebarluaskan buah lokal yang bisa digunakan pada saat kegiatan upacara di Bali. Dalam lomba gebogan ini, panitia menyiapkan produk local yang dimanfaatkan dalam rangka melestarikan dan juga pemasaran buah local. “Lomba ini mengarah kepada pemanfaatan buah local yang ada di Buleleng,” ungkapnya.
Dalam lomba gebogan ini, keluar sebagai juara pertama adalah PKK Desa Madenan duta Kecamatan Tejakula. Juara kedua diraih oleh Dinas Statistik dan juara ketiga diraih oleh PKK Desa Umejero duta Kecamatan Busungbiu.
Karena salah satu juara merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yaitu Dinas Statistik, maka yang dikirim ke tingkat provinsi adalah Kecamatan Tejakula, Kecamatan Busungbiu, Kecamatan Seririt, dan Kecamatan Sawan. Kecamatan Seririt merupakan peringkat keempat dan Kecamatan Sawan merupakan peringkat kelima.
Sementara, untuk kontes bunga krisan, Swatantra mengatakan, kontes difokuskan pada bunga krisan. Seperti diketahui, daerah Pancasari dan sekitarnya cukup potensial untuk pengembangan bunga krisan.
Lomba ini diikuti oleh kelompok tani penangkar bunga krisan di daerah Buleleng khususnya daerah sekitar Pancasari dan kelompok tani dari daerah Tabanan. Kontes Bunga krisan ini bertujuan untuk memasyarakatkan dan menggairahkan kembali petani bunga krisan di daerah Pancasari dan sekitarnya serta undangan dari Tabanan.
“Daerah Pancasari sekitarnya potensial untuk pengembangan bunga krisan. Lomba ini tujuannya untuk memasyarakatkan dan menggairahkan kembali petani bunga krisan. Oleh karena itu, para peserta berasal dari daerah Pancasari dan sekitarnya serta peserta dari Tabanan,” katanya.
Swatantra menambahkan, untuk peserta diikuti oleh 9 peserta. Namun, dari jumlah peserta tersebut bisa mengikuti atau menampilkan jenis bunga krisan yang berbeda. Jadi, benar-benar yang ditonjolkan adalah kontes bunga krisan. Sehingga para peserta merupakan kelompok tani yang membudidayakan bunga krisan. “Jadi setiap peserta bisa mengikuti kontes untuk jenis krisan yang berbeda,” tandasnya.
Untuk kontes bunga krisan ini, keluar sebagai juara pertama adalah Ni Luh Elyani dari Kelompok Tani Mekar Sari Desa Pancasari dengan jenis bunga krisan Zena. Juara Kedua adalah Gede Sudiatmika dari Kelompok Tani Mekar Sari Desa Pancasari dengan jenis bunga krisan Salsa Pink serta Juara ketiga diraih kembali oleh Ni Luh Elyani dari Kelompok Tani Mekar Sari Desa Pancasari dengan jenis bunga krisan Riri. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com