Denpasar, Dewata News. Com - Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki serta mengembangkan pariwisata di Bali guna mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara (Wisman) pada 2019 mendatang. Dalam mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan diantaranya mempersiapkan beberapa program untuk meningkatkan sebaran wisatawan baik domestik maupun mancanegara di semua kabupaten/kota, termasuk juga investasi sehingga ada pemerataan kesejahteraan di semua kabupaten/kota. Namun, usaha untuk mengembangkan pariwisata Bali agar terus menjadi lebih baik, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah semata melainkan dibutuhkan peran masyarakat dan para pelaku pariwisata khususnya. Untuk itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra mengumpulkan sejumlah tokoh pariwisata untuk duduk dan diskusi bersama dalam membahas perkembangan pariwisata Bali kedepan, diskusi berlangsung di Gedung Wiswasabha Pratama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (7/6).
Dalam diskusi yang berlangsung selama dua jam, Sudikerta menginginkan agar sector pariwisata Bali tetap eksis dan secara ekonomis mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan harapan tersebut, Sudikerta menekankan agar pelaku pariwisata lebih aware terhadap perubahan situasi sehingga dapat mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi makin ketatnya persaingan. Jika tidak peka, dia khawatir suatu ketika Bali akan tertinggal.
“Untuk itu saya harap dalam diskusi kita kali ini, dapat muncul ide-ide brilliant dalam mengembangkan pariwisata Bali, baik dari segi infrastruktur maupun penambahan destinasi baru sehingga tidak ada kesan menoton dalam perkembangan pariwisata Bali. Suatu pembaharuan juga dapat memberikan daya tarik yang baru bagi wisatawan agar mereka tidak cepat berpaling ke daerah lain,” tutur orang nomor dua di Bali tersebut.
Pada Diskusi yang dipandu oleh Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali Dr. Gusti Kade Sutawa, mengatakan bahwa permasalahan pariwisata saat ini masih sangat kompleks seperti permasalahan sampah, kemacetan dan persaingan tariff dalam dunia perhotelan masih tidak bisa dihindarkan. Terkait dengan pemerataan pembangunan, Ia mengusulkan agar Pemerintah segera membangun akses penghubung antara Bali Utara dengan Bali selatan, dan membangun destinasi wisata baru di Bali Utara sehingga wisatawan tidak hanya terpusat di Bali selatan semata. Tidak hanya itu, Ia juga mengatakan perkembangan hotel di Bali juga semakin pesat dan menimbulkan berbagai dampak diantaranya adalah kemacetan.
Untuk itu ia meminta pemerintah untuk melakukan riset terkait daya tampung dan berapa sebenarnya Bali membutuhkan Hotel agar tidak terjadi over capacity pembangunan hotel di Bali. Disamping itu, Ketua Umum Forum Bela Negara DPW Bali Agustinus Nahak, mengungkapkan bahwa terkait isu intoleransi yang belakangan ini merongrong masyarakat Indonesia termasuk Bali, juga harus menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah, karena hal tersebut juga dapat mempengaruhi kondusifitas dari perkembangan pariwisata Bali. Lebih jauh, Sejumlah praktisi dan pelaku pariwisata yang hadir memberi pandangan mereka terkait upaya untuk menghadapi persaingan. Mereka sepakat bahwa Bali harus tetap konsiten dan lebih serius menggarap quality tourism agar mampu memenangkan persaingan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com