Buleleng, Dewata News.com —Pemerintah pusat memberikan perhatian terhadap upaya Pemkab Buleleng untuk menjaga dan melestarikan di Danau Buyan dan Danau Tamblingan melalui focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan di Lobi Athiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Rabu (05/07).
Kegiatan FGD dibuka langsung oleh Sekda Buleleng, Ir. Dewa Ketut Puspaka, MP sekaligus membacakan sambutan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST.
Melalui sambutannya, Bupati Agus Suradnyana menyambut baik FGD ini sembari mengajak semua pihak dan instansi terkait membangun sinergitas percepatan pemulihan ekosistem Taman Wisata Alam Buyan-Tamblingan agar dapat berfungsi secara optimal tanpa menganggu lingkungan.
Perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan sumber plasma nuftah dan pemanfaatan secara lestari, khususnya untuk wisata alam, menurut Buupati PAS, menjadi fokus pemulihan wilayah Buyan-Tamblingan. ”Keempat hal itu akan menjadi fokus kerja kita nantinya,” ujar Bupati PAS melalui sambutannya itu.
FGD ini dilakukan atas saran dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) setelah melihat keseriusan Pemkab Buleleng dalam menjaga alam dan lingkungan, khususnya Danau Buyan dan Tamblingan.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusra Kementrian LHK, Drs. Rijaluzzaman melakukan audiensi dengan Pemkab Buleleng yang diterima langsung Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG.
Rijaluzzaman saat ditemui seusai kegiatan menjelaskan FGD ini merupakan langkah awal dalam rangka membentuk tim untuk mengawal pemulihan Danau Buyan dan Danau Tamblingan serta mencapai beberapa kesepakatan-kesepakatan. Nantinya tim ini akan terus bekerja untuk memulihkan dua danau tersebut. “Ini merupakan langkah awal. Nanti, tim akan terus bekerja setelah FGD ini,” jelasnya.
Menurutnya, catchement area dari dua danau ini harus dibenahi. Aling fungsi dan pertanian yang kurang tepat akan ditata ulang dengan semua pihak terkait. Direncanakan pula ada pengerukan, mengingat selama tiga tahun terakhir pendangkalan mencapai 20 meter. Hal tersebut yang menyebabkan pengerukan sangat diperlukan. “Akan ada beberapa pekerjaan yang akan dilakukan. Rencananya juga akan ada pengerukan,” ujar Rijaluzzaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Ir. Nyoman Genep, MT mengatakan, Pemkab Buleleng melalui DLH ikut memfasilitasi kegiatan pemulihan Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Hal ini disebabkan karena kewenangan yang terbatas. Fasilitasi disini yang dimakasud, adalah menata kondisi dan perencanaan sehingga pada akhirnya nanti teridentifikasi kondisi dan permasalahan yang ada.
”Nanti dirumuskan perencanaannya seperti apa oleh Bappeda dan OPD yang mempunyai kewenangan akan dilibatkan pada setiap kegiatan, baik itu penyusunan program kegiatan serta implementasinya,” katanya.
Walaupun kewenangan terbatas, Pemkab Buleleng sudah terus mengupayakan pemulihan Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Salah satunya dengan menggelar Twin Lake Festival.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Twin Lake Festival Danau Buyan-Danau Tamblingan yang digelar di dua danau tersebut di dalam kegiatan terdapat upaya konservasi dan juga pemulihan alam. Hal ini menyebabkan Buleleng menjadi perhatian Pemerintah Pusat sehingga pada akhirnya pemerintah pusat turut serta memulihkannya yang berawal dari FGD ini. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com