Denpasar, Dewata News. Com - Mengantisipasi lonjakan kedatangan penduduk pendatang (duktang) pasca lebaran, Pemprov Bali mengintensifkan penertiban di sejumlah pintu masuk. Selain meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota yang menjadi pintu gerbang masuk Bali, Pemprov juga menggelontor Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pengendalian Mobilitas Duktang. Informasi tersebut disampaikan Kabid Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana Provinsi Bali Drs. I Wayan Nuranta,MH dalam orasinya pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (2/7).
Lebih jauh Nuranta membeber, dana BKK antara lain diberikan kepada Kabupaten Buleleng, Jembrana, Karangasem dan Kota Denpasar. BKK yang digelontorkan sejak tahun 2010 diberikan dengan jumlah bervariasi. Dalam kurun waktu 2010 hingga 2016, setiap tahunnya Jembrana memperoleh bantuan Rp. 400 juta, Buleleng mendapat Rp. 100 juta, Karangasem Rp. 300 juta dan Kota Denpasar dijatah Rp. 50 juta. Pada tahun 2017 ada sedikit perubahan karena Pemprov Bali menambah alokasi anggaran bagi Kabupaten Jembrana. “Tahun ini Jembrana memperoleh Rp. 500 juta, sementara jumlah yang diperoleh Buleleng, Karangasem dan Kota Denpasar tetap seperti tahun sebelumnya,” tambahnya.
Menurut Nuranta, dukungan dana tersebut merupakan wujud komitmen Pemprov Bali dalam upaya mewujudkan tertib administrasi kependudukan.
Dia berharap, support berupa dana itu dapat mengefektifkan upaya penertiban penduduk pendatang yang jumlahnya diperkirakan meningkat pasca lebaran. Selain itu, Pemprov juga merangkul pecalang dan organisasi kemasyarakatan dalam upaya penertiban duktang di seluruh kabupaten/kota.
Masih berkaitan dengan upaya penertibanduktang, Mantan Komisioner KPU RI I Gusti Putu Artha minta Bupati/Walikota segera melakukan langkah antisipasi arus balik mudik lebaran. "Kita harus pastikan ruang demografi dan geografi Bali tetap terjaga dengan baik," ucapnya. Selain memperkuat pengamanan dan penertiban di pintu masuk, Ia juga menyarankan para Bupati/Walikota merangkul Majelis Desa Pakraman di wilayah masing-masing. "Kita memang tak bisa melarang orang masuk Bali karena itu prinsip NKRI, namunkedatangan mereka tetap harus kita seleksi dan harus memenuhi syarat sesuai aturan kependudukan," imbuhnya. Masih dalam orasinya, Gusti Putu Artha juga menggugah kepekaan masyarakat agar lebih peduli dengan kehadiran penduduk pendatang di lingkungan mereka. "Jangan permisif karena sampai saat ini terorisme masih manjadi ancaman. Kita welcome terhadap para pendatang, tapi tetap harus waspada. Jangan sampai menyesal setelah ada kejadian," pungkasnya.
PB3AS minggu ini juga diwarnai orasi seputar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) khususnya jenjang SMAN/SMKN. I Wayan Suata dari Legian Kuta mengatakan bahwa proses seleksi PPDB tahun ini banyak menimbulkan protes masyarakat. Ia mencontohkan jalur zonasi yang masih belum bisa dilaksanakan secara efektif. “Yang rumahnya lebih jauh diterima, sementara yang lebih dekat ditolak. Mencari sekolah saja dipersulit, apalagi mencari pekerjaan,” ujarnya lantang.
Sementara itu, Gusti Putu Artha menilai bahwa kebijakan pemerintah memberlakukan empat jalur penerimaan dalam seleksi PPDB banyak menemui kendala di lapangan. “Aturan yang dibuat memang sangat ideal, tapi tak bisa diaplikasikan di lapangan,” katanya. Dia dapat memahami tujuan pemerintah menerapkan sistem ini adalah untuk pemerataan mutu pendidikan. Namun menurutnya penerapan di lapangan tak semudah yang dibayangkan. Untuk itu, dia mendesak pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan ini agar tak merusak tatanan pendidikan yang telah terbangun selama ini.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com