Buleleng, Dewata News. Com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gede Suarjana, Jumat (30/6) sore menghadiri rangkaian upacara Ngaben Masal di Desa Pakraman Joanyar Kajanan, Kecamatan Banjar, Buleleng. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta mengapresiasi atas semangat masyarakat dalam melaksanakan Ngaben secara masal. Menurut Sudikerta, upacara Ngaben dilaksanakan untuk memproses kembalinya Panca Mahabhuta di alam besar ini dan mengantarkan Atma (Roh) ke alam Pitra dengan memutuskan keterikatannya dengan badan duniawi. Dengan memutuskan kecintaan Atma (Roh) dengan dunianya, Ia akan dapat kembali pada alamnya, yakni alam Pitra.
"Saya mengapresiasi pelaksanan Ngaben Masal yang dilaksanakan di Desa Pakraman Joanyar Kajanan ini, karena dilaksanakan secara bersama-sama dan sekaligus akan dapat meringankan biaya yang dikeluarkan,"ujar Sudikerta.
Ditambahkan Sudikerta, pelaksanaan upacara Pitra Yadnya dan rangkaiannya bagi arwah leluhur merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali sebagai bentuk bhakti, penghormatan dan membayar hutang sebagai anak yang telah dibesarkan oleh para leluhur sesuai ajaran Tri Rna.
"Kita harus mengetahui juga apa tujuan yadnya yang kita laksanakan. Jangan hanya "Nak Mule Keto", sudah seharusnya kita paham dan mengerti akan yadnya yang kita laksanakan. Karena yadnya akan memerlukan biaya yang tidak sedikit, agar jangan sampai mubasir karena ketidak tahuan kita," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sudikerta juga mengingatkan agar masyarakat Bali dalam melaksanakan upacara baik itu upacara pitra yadnya, manusa yadnya maupun dewa yadnya hendakanya dilaksanakan secara tulus iklas, tanpa harus mengutamakan gengsi yang berlebihan, sehingga tidak akan memunculkan persaingan individual baik dalam tingkat bebantenan maupun yang lainnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Karya Ngaben Masal Wayan Tama dalam laporannya mengucapkan terimakasih atas kehadiran Wagub Sudikerta. Dijelaskan Wayan Tama, hal ini sebagai bentuk kepedulian pemimpin terhadap masyarakatnya. Lebih lanjut dalam laporannya, ngaben masal di Desa Pakraman Joanyar Kajanan diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Untuk tahun ini menurut Wayan Tama diikuti 64 sawa, 70 Ngerapuh, 13 mesangih, 16 pasang mekala-kalaan dan 4 ngelungah dengan biaya Rp. 3.3 juta /sawa. Puncak Karya sendiri akan berlangsung pada 2 Juli 2017.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com