Buleleng, Dewata News. Com - Respon cepat langsung ditunjukkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika setelah memperoleh informasi di media sosial terkait adanya masyarakat miskin bernama Kadek Yudiani (31), warga Banjar Dauh Margi, Desa Tunjung, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang saat ini mengalami lumpuh akibat ditabrak motor beberapa tahun silam. Gubernur Pastika langsung mengutus tim Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk turun ke lokasi meninjau sekaligus membawakan bantuan sementara bagi yang bersangkutan.
Tim yang langsung menuju rumahnya disambut hangat kedua orang tua Kadek yang diceritakan oleh sang Ibu bernama Ni Cening Sukrening (56) jika anak keduanya tersebut mengalami kecelakaan sekitar Empat tahun yang lalu ketika Kadek hendak berbelanja ke warung. Dituturkan sang Ibu, saat kejadian itu anaknya telah menikah dan dikaruniani Dua anak. Namun akibat kecelakaan, Kadek dikembalikan oleh mantan suaminya kepada keluarga karena tidak mau merawat dan membiayai pengobatan Kadek lagi. Sedangkan kedua anaknya saat ini tinggal bersama mantan suaminya.
"Kejadiannya sekitar Empat tahun yang lalu, saat itu anak saya (Kadek-red) hendak membeli Mie ke warung. Saat itu Kadek tertabrak motor, hingga koma hampir Tiga bulan di RS Kasih Ibu di Denpasar. Sempat dirawat oleh Suaminya saat itu, namun kemudian malah dikembalikan ke saya dengan langsung menceraikannya," ungkap Cening.
Beban kedua orangtua Kadek pun kian bertambah sulit, pasalnya Kadek tidak memiliki jaminan kesehatan. Hal tersebut akibat terkendala pada nama Kadek yang telah berubah setelah menikah dengan keterangan lahir di Jember pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) nya. Hal tersebut membuat keluarga sulit untuk mengurusnya, bahkan sudah ke Dinas Catatan Sipil.
"Dulu pas menikah dengan Suaminya yang dari Luar Bali, anak saya diganti namanya. Di KTP juga jadi kelahiran Banyuwangi, sedangkan di KK bernama Kadek Yudiani. Jadinya saat ini Kadek tidak memiliki jaminan kesehatan, karena kita susah untuk mengurus jadinya. Bahkan sempat beberapa kali saya dan Kadek ke Dinas Catatan Sipil untuk mengurus namun tidak bisa juga," tuturnya.
Sehingga kini Kadek tidak pernah diperiksakan lagi kesehatannya, hanya mengandalkan obat generik. Sementara itu, sang Ayah Nengah Witana (61) menambahkan jika harta bendanya semua dijual untuk membiayai pengobatan Kadek pasca kecelakaan dulu. Bahkan kini Kadek dan kedua orang tuanya tidak memiliki rumah. Mereka tinggal diatas tanah milik tetangga yang masih keluarganya.
"Dulu semua dijual untuk membiayai pengobatan Kadek, bahkan sampai rumah terjual. Sekarang saya pinjam tempat tinggal yang masih keluarga juga, saya berharap dapat bantuan rumah dari Pemerintah," harap Witana yang mengatakan jika saudaranya akan memberikan tanah apabila dirinya mendapat bantuan rumah.
Sementara itu, Kadus Banjar Dauh Margi Komang Merta Sentana Yasa yang turut mendampingi tim kelokasi mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini Gubernur Bali yang telah memberikan perhatian khusus kepada salah satu warganya yang mengalami cacat dengan kondisi keluarganya yang kurang mampu juga. Terkait dengan tempat tinggal keluarga Kadek, ia juga berharap agar Pemerintah dapat memberikan atau mempasilitasi Kadek memperoleh bantuan rumah mengingat yang ditempati oleh Kadek dan orang tuanya saat ini merupakan milik orang lain.
"Terimakasih kepada pak Gubernur yang telah merespon cepat dan memberikan perhatian kepada salah satu warga saya. Kadek memang dari keluarga kurang mampu, saya berharap Pemerintah dapat memberikan bantuan rumah kepada keluarga Kadek. Karena saat ini mereka tinggal di lahan milik orang lain, mereka minjam sekarang tempat tinggal," ujarnya .
Ia juga berharap agar program pengentasan kemiskinan oleh Pemerintah Provinsi Bali terus dilanjutkan karena telah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com