Buleleng, Dewatanews. Com -- Untuk pertamakali sebagai terobosan duet kepemimpinan dua periode PASS (Putu Agus Suradnyana – Nyoman Sutrisna) menggelar ”Buleleng Expo 2017” berskala nasional yang pelaksanaannya dipadukan dengan hebyar Pesta Kesenian Bali (PKB) Kabupaten Buleleng XXXIX yang mengusung tema ”Ulun Danu” (Melestarikan Air Sumber Kehidupan).
Uniknya pelaksanaan ”Buleleng Expo 2017” yang akan digelar mulai, tanggal 17 hingga 21 Mei 2017 di Gedung Mr. I Goesti Ketoet Poedja, eks Pelabuhan Buleleng merupakan tantangan bagi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna, bahwa tidak membebani APBD Kabupaten Buleleng.
”Pelaksanaan kegiatan Buleleng Expo Tahun 2017 ini, merupakan kerjasama antara Pemkab Buleleng (melalui Dinas Pariwisata) dengan pihak Event Organizer dan CV Lotus Cipta Karya. Semua pembiayaan dalampelakanaan kegiatan Buleleng Expo 2017 ini, murni berasal dari pihak swasta. Artinya, tidak menggunakan dana APBD Kabupaten Buleleng – non budget event,” kata Kadis Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna ketika jumpa pers dengan para awak media cetak, media elektronik maupun media online di Rumah Sunda Kecil, Singaraja, Senen (15/05) siang.
Mantan Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng ini melalui jumpa pers yang dimediasi Bagian Humas dan Protokol Pemkab Buleleng mengungkapkan, maksud dan tujuan event Buleleng Expo 2017 sebagai sarana membangun promosi yang komunikatif dan strategis tentang potensi dan investasi di kabupaten Buleleng secara keseluruhan.
Bersamaan dengan penyelenggaran Buleleng Expo 2017 ini, pihaknya akan melakukan pengukuhan Saka Pariwisata dan Talk Show Pariwisata Berkarakter.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Putu Tastra Wijaya menjelaskan, segala persiapan pelaksanaan PKB Kabupaten Buleleng yang merupakan ajang uji coba untuik PKB Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang di Denpasar..
Didampingi Kepala Bidang Kesenian, Wayan Sujana, Kadis Kebudayaan Putu Tastra Wijaya menyimak jenis kesenian yang ditampilkan, meski kelihatan monoton namun lebih inovatif di banding pelaksanaan PKB sebelumnya.
Jenis keesenian daerah yang ditampilkan, seperti Gong Kebyar Remaja Mebarung antara Padepokan Dwi Mekar dengan Sanggar Bala Talawung Desa Kalibukbuk. Gong Kebyar Wanita Mebarung antara Sekaa Gong Wanita Pradana Gita Kencanma, Desa Gobleg dengan Sekaa Gong Wanita Swandewi Sanggar Santhi Budaya Singaraja, serta Joged Mebarung antara Sanggar Giri Suara Ulangun Desa Lemukih dengan Sekaa Joged Werdhi Budaya, Desa Ambengan.
Selain itu, penampilan Tari Janger, hasil rekontruksi Sekaa Janger Saraswati, Desa Menyali, Kecamatan Sawan.
Untuk jenis kesenian dari luar daerah, disebutkan Tastra Wijaya, adalah Tarian India dan bahkan Konsulat India akan hadir. Di samping itu, pentas kesenian Jegog dari Sanggar Kumara Widya Suara, SMPN 4 Mendoyo, Jembrana. Sementara dari Disbudpar Aceh akan menampilkan Tari Saman Gayo, Tari Marhaban, Tari Rapai Geleng, Tari Prang Sabililah, Tari Meusare-sare.
Kadis Kebudayaan Kabupaten Buleleng Putu Tastra Wijaya juga menyinggung Penghargaan Wija Kusuma Tahun 2017 yang merupakan bentuk penghormatan,sekaligus penghargaan pemerintah daerah kepada seniman, budyawan dan ilmuwan. (DN ~ TiR)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com