Denpasar, Dewata News. Com - Penampilan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Denpasar di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (9/4) mampu meyita perhatian masyarakat yang tengah beraktifitas di seputaran Lapangan Niti Mandala. Selain menghibur dengan sajian musikalisasi puisi, Ketua OSIS SMKN 1 Denpasar Putu Willy Aris Gunawan juga tampil berorasi. Mengusung tema ‘Pahlawanku Idolaku’, Putu Willy menggugah semangat kepahlawanan kalangan generasi muda.
Menurutnya, menjadi pahlawan masa kini tak harus mengorbankan jiwa dan raga sebagaimana para pejuang perebut kemerdekaan. Kata dia, seseorang disebut pahlawan jika dapat berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa. Masih dalam orasinya, dia juga menyayangkan penomena banyaknya kalangan generasi muda yang terjerumus pada hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, tawuran dan berfoya-foya. Untuk menghindari pengaruh negatif tersebut, dia mengajak rekan-rekannya meneladani semangat para pahlawan. “Salah satu sosok yang karakternya bisa kita teladani adalah Soekarno,” imbuhnya. Sedangkan pahlawan masa kini yang menurutnya patut diteladani adalah sosok seorang guru. Mengakhiri orasinya, Putu Willy menyampaikan harapan agar pengelolaan SMA/SMK menjadi lebih baik di bawah kewenangan Pemprov Bali.
PB3AS kali ini juga diisi penyampaian orasi dari Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Ketut Anjasmara. Pada kesempatan itu dia mengingatkan para orang tua agar tetap mewaspadai isu penculikan anak. “Meskipun sebagian informasi yang beredar di medsos dipastikan hoax, namun isu ini tetap harus kita waspadai. Jangan sampai para orang tua baru sadar setelah kejadian dan anaknya jadi korban,” ujarnya seraya berharap agar perlindungan anak menjadi perhatian semua kalangan.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Yupi Wahyundari berorasi tentang sampah yang kini menjadi persoalan serius. Tiap harinya tak kurang dari 1.000 ton sampah dari wilayah Sarbagita masuk ke TPA Suwung. Karena masih rendahnya kesadaran memilah sampah, sampah di TPA tersebut sulit tertangani sehingga timbunannya makin meninggi dan diperkirakan hanya akan bertahan hingga dua tahun. Untuk itu, dia menggugah kesadaran masyarakat agar melakukan proses pemilahan mulai dari rumah tangga sehingga sampah di TPA akan lebih mudah tertangani.Sementara Made Bawa dari Denpasar menyampaikan harapan agar kampanye anti rokok makin digencarkan. Sebab selain merusak kesehatan, rokok juga merugikan secara ekonomi. Bahkan, dia menyebut kalau rokok sangat terkait dengan ancaman narkoba.
“Kalau mau mencegah narkoba, stop dulu peredaran rokok,” imbuhnya.
PB3AS minggu ini dihadiri oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Bali.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com