Buleleng, Dewata News. Com - Pelaksanaan Nyepi di Desa Pakraman Bukti, Kubutambahan, Buleleng sempat ternoda akibat ulah Tiga orang remaja yang naik "Jukung" (perahu kecil) menepi di pabtai Desa Pakraman Bukti pada Selasa (28/3) sore.
Tiga remaja itu diamankan langsung oleh Pecalang Desa Pakraman Bukti yang kemudian digiring ke balai dusun setempat. Ketiga remaja terdiri dari seorang laki-laki berinisial GAK serta dua orang gadis masing-masing berinisial KFD dan KDM. Ketiganya berasal dari dua desa yang berbeda di Kecamatan Sawan.
Informasi yang berhasil di himpun redaksi Dewata News di lokasi, kejadian itu berawal saat anggota pecalang sedang melakukan patroli di kawasan pantai desa setempat. Dari kejauhan, anggota pecalang melihat sebuah jukung yang menepi di pantai Desa Bukti. Sedangkan saat itu, umat Hindu Bali sedang melaksanakan Nyepi.
Mengetahui hal tersebut, beberapa anggota pecalang langsung bergegas menghampiri mereka. Namun, ketika didekati dua lelaki remaja yang masih diatas jukung langsung kabur menggunakan jukung menuju arah barat dan meninggalkan tiga temannya yang telah berada di pinggir pantai.
Dari hasil interogasi, dua remaja putri yang berasal dari Desa Sangsit mengaku sebelum diamankan pecalang, mereka berjalan kaki dari pantai Sangsit menuju pantai Kubutambahan. Setelah tiba di pantai Desa Kubutambahan, mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju Desa Bukti menaiki jukung dengan tiga remaja laki-laki lainnya. Salah seorang remaja, KFD mengaku bahwa sore itu bermaksud hendak menjenguk ibu kandungnya yang telah menikah dan tinggal di Desa Bukti.
Dari hasil interogasi, dua remaja putri yang berasal dari Desa Sangsit mengaku sebelum diamankan pecalang, mereka berjalan kaki dari pantai Sangsit menuju pantai Kubutambahan. Setelah tiba di pantai Desa Kubutambahan, mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju Desa Bukti menaiki jukung dengan tiga remaja laki-laki lainnya. Salah seorang remaja, KFD mengaku bahwa sore itu bermaksud hendak menjenguk ibu kandungnya yang telah menikah dan tinggal di Desa Bukti.
Selain itu mereka beralasan akan membelikan obat untuk ibu kandungnya tersebut. Pecalang pun sempat meminta kartu identitas berupa kartu tanda penduduk (KTP), namun ketiganya tidak bisa memperlihatkan identitas diri.
Setelah dilakukan introgasi di balai Dusub, pihak desa adat kemudian memutuskan untuk membawa ketiga remaja itu ke Mapolsek Kubutambahan, selanjutnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing. (DN - NgR)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com