Badung, Dewata News. Com - Pulau Bali yang sudah terkenal di mancanegara dengan kekayaan seni dan budaya mampu menarik perhatian para wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Disamping itu, keberadaan makanan dan minuman atau kuliner di Bali juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkujung ke Bali. Oleh karena itu, dengan keberagaman kuliner yang ada di masing-masing Kab/Kota di Bali diharapkan mampu menjadikan Bali sebagai destinasi wisata kuliner.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta pada Pembukaan Pameran Internasional Bali INTERFOOD 2017 di BNDCC, Nusa Dua,
Kamis (16/03).
Lebih lanjut, dalam sambutannya Pastika juga mengucapkan apresiasi dan terimakasih atas dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan pameran makanan dan minuman yang menghadirkan 110 peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri. Menurutnya, pemilihan Bali sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut sangat tepat, karena Bali sesungguhnya telah menjadi market point bagi pemasaran berbagai produk, mengingat brand image Bali telah dikenal di mancanegara.
Disamping itu, Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia dengan jumlah hotel sekitar 5000 lebih, restoran sekitar 2000 lebih dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 4.001.835 orang/tahun dan wisatawan domestik sekitar 7.000.000 orang/tahun merupakan pasar lokal yang sangat menjanjikan. Selain itu, diharapkan pameran ini bisa mempromosikan produk-produk lokal, yang mulai diminati oleh pasar global, seperti produk kopi, teh coklat, dan buah-buahan lokal lainnya yang hanya ada di negara kita khususnya produk lokal yang ada di Bali, guna meningkatkan hasil produksi petani lokal dan menggerakkan ekonomi kerakyatan yang ada di Bali.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan indikator-indikator yang digunakan oleh Bali sebagai destinasi wisatawan domestik maupun mancanegara salah satunya adalah kekayaan kuliner itu sendiri. "Banyak makanan-makanan dari luar masuk ke Bali dan kalau kami lihat konsentrasi pengembangan pariwisata Bali, termasuk juga Asia dan China melalui kuliner semua.
Tinggal kami melihat peluang ini karena setiap wisatawan yang datang pasti suka makan," terangnya. Senada dengan Gubernur Pastika, Ia berharap nantinya Bali bisa menjadi ikon destinasi kuliner karena sebenarnya di Bali sendiri punya banyak makanan-makanan yang bisa diterima di dunia internasional. Untuk itu, yang harus dilakukan pertama adalah pemantapan produk dan promosinya akan dilakukan seperti apa sehingga dapat mengajak orang atau wisatawan yang datang untuk mencoba.
Selanjutnya, Ketua Panitia Acara yang merupakan Chief Executive Officer PT. Krista Media Pratama-Krista Exhibitions melaporkan bahwa Bali Interfood 2017 merupakan pameran di bidang HORECA, Jasa Boga, Makanan Minuman, Wine, Teh dan Kopi, Bakery Pastry dan Pengemasan. Pameran yang telah di selenggarakan ke-3 kalinya ini diselenggarakan pada tanggal 16-18 Maret 2017 di BNDCC.
Ia juga mengatakan bahwa pameran yang diikuti oleh 110 peserta yang berasal dari Indonesia, Hongkong, China, India, Thailand, Malaysia dan Amerika Serikat dengan menampilkan produk makanan, minuman serta teknologi terbaru dalam pengolahan makanan. Ia berharap dengan pertemuan para pengusaha maupun konsumen tersebut selain dapat memperkenalkan makanan lokal indonesia juga dapat mengembangkan pengetahuan tentang perkembangan teknologi dalam bidang makanan dan minuman serta proses pengemasannya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com