Denpasar, Dewata News. Com - Tak bisa dipungkiri, Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia telah menjadi daerah tujuan perdagangan narkoba internasional. Potensi penyalahgunaan narkoba sangat besar terjadi di Bali, yang menjadi ancaman bagi masyarakatnya. Dan bahkan untuk Indonesia secara keseluruhan saat ini sudah dalam kondisi Darurat Narkoba, sehingga perlu diantisipasi.
Menyikapi persoalan tersebut, Pemprov Bali melibatkan pecalang. Dengan mengedepankan konsep ngayah dan yadnya, para pecalang diharapkan bisa memerangi penyebaran narkoba diwilayahnya masing-masing di Bali.
Demikian harapan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri acara pengukuhan petugas relawan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di ruang rapat Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (12/1).
“Musuh terbesar kita adalah narkoba, jika dibiarkan terus berlanjut kita bisa mengalami lost generation (generasi yang hilang), kita bisa kehilangan masa depan bangsa. Untuk itulah saya berharap para pecalang turut ngayahmemerangi bahaya narkoba di desa pekraman soang-soang. Tugas tambahan ini adalah yadnya saudara-saudara untuk turut menyelamatkan generasi muda, menyelamatkan teruna-teruni dan anak-anak desa pekraman dari ancaman bahaya narkoba,” cetus Pastika.
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, menurut Gubernur Pastika sesuai data yang ada, sekitar 60 ribu korban penyalahgunaan narkoba berasal dari kalangan anak-anak dan remaja. Dan itu menurutnya baru jumlah yang kelihatan, sedangkan jumlah sebenarnya bisa 2 s.d 3 kali jumlah tersebut. Oleh karena itu, Gubernur Pastika kembali mengingatkan seriusnya ancaman narkoba, dan pecalang diharapkan bisa menjadi contoh dalam pemberantasan narkoba.
“Ini masalah serius, jadi jangan main-main, kerugian yang diakibatkan sangat besar tidak hanya kerugian materi, tenaga, pekerjaan, bahkan keluarga pun bisa hancur. Jadi harus disikapi dengan serius, dan itu bisa dimulai dari diri sendiri. Jadi pecalang jangan sampai memakai narkoba. Kita selamatkan diri kita dulu, baru kita bisa selamatkan anak, istri, keluarga, dan masyarakat,” ujar Pastika seraya meminta para pecalang memantau dengan seksama segala aktivitas yang sifatnya negatif diwilayah masing-masing, karena menurutnya dari sanalah peredaran narkoba dimulai.
Senada dengan Gubernur Bali, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen. Pol. Budi Waseso menyatakan Indonesia memang sudah menjadi pangsa pasar narkoba terbesar. Dari peredaran narkoba yang jumlahnya berton-ton di 11 negara, di Indonesialah konsumsinya paling besar.
Dan penghasilan yang didapat para pengedar menurutnya juga sangat besar, mencapai 3,7 triliun per-tahun. Lebih jauh Ia menyatakan saat ini di Indonesia terdeteksi 72 jaringan pengedar narkoba yang bekerja masing-masing dan saling bersaing.
Hal Inilah yang menjadi dasar untuk mengingatkan besarnya ancaman narkoba, yang saat ini juga dimanfaatkan sebagai psywar oleh para pelakunya yang diwaspadai juga dimanfaatkan untuk menghancurkan Indonesia. Ini dibuktikan dengan adanya beberapa kasus yang saat ini sedang ditangani oleh BNN, yang korbannya merupakan anak-anak TK yang sengaja dijejali narkoba oleh para pengedar.
“Ada kemungkinan yang ingin menghancurkan negara kita, dengan cara meyasar para remaja dan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Jika generasi penerus sudah rusak, maka negara ini akan hancur,” ujar Budi Waseso.
Ditambahkan Kepala BNN Provinsi Bali, I Putu Gede Suastawa bahwa dilibatkannya pecalang dalam pemberantasan narkoba karena diyakini pecalang memiliki integritas dimata warga masing-masing wilayah. Pecalang diharapkan menjadi garda terdepan untuk melindungi masyarakat dari pengikisan dan rongrongan nilai-nilai sosial diwilayahnya masing-masing, termasuk salah satunya bahaya narkoba.
Dalam acara tersebut, sekitar 1.359 orang pecalang ditunjuk untuk jadi relawan P4GN Bali, dari total pecalang yang jumlahnya mencapai 5.970 orang. Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan bagi para penggiat pemberantasan narkoba, serta sebagai dukungan Pemprov Bali terhadap Pembrantasan narkoba juga diserahkan bantuan 3 unit kendaraan operasional kepada BNN Provinsi bali. (DN - EkA)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com