Buleleng, Dewata News. Com - Sebanyak 16 desa di Kabupaten Buleleng yang merupakan penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara mengalami kenaikan jumlah KK miskin. Hal ini didasarkan pada data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 2012 -2016. Cukup mengejutkan mengingat setiap desa yang menerima program Gerbangsadu mendapatkan kucuran dana sebesar 1 milyar 20 juta yang digunakan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat di desa tersebut. Idealnya dengan bantuan yang diberikan kemiskinan dapat segera menurun dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya meningkat.
Demikian terungkap saat Gubernur Bali Made Mangku Pastika menggelar pertemuan secara khusus dengan 16 Kepala Desa dan masing masing Ketua Bumdes tersebut di Kantor Desa Alasangker, Buleleng , Senin (26/12).
Dalam arahannya kepada para kepala desa, Pastika menyampaikan bahwa permasalahan yang terjadi harus segera dicari akar permasalahan serta solusinya sehingga kucuran dana yang disalurkan kepada masyarakat bisa bermanfaat optimal dantepat sasaran. Ia juga menginstruksikan para kepala desa mengecek dan melakukan verifikasi langsung terhadap data yang disampaikan oleh BPS tersebut.
Menurutnya meskipun data telah disajikan sesuai dengan by name dan by address, kepala desa harus kembali mencocokkan data yang masuk dengan kondisi nyata dari masyarakatnya sehingga bisa dipastikan pemberian bantuan akan benar benar tepat sasaran.
“Selama ini semua program yang dikucurkan baik itu Simantri, Gerbangsadu, bedah rumah semua untuk pengentasan kemiskinan. Tapi kenapa masih ada desa yang kemiskinannya meningkat? Dimana permasalahannya? Untuk itu saya minta para kepala desa cek kembali data KK Miskin di wilayah masing masing, cocokkan keadaan dengan data yang diperoleh. Kalau tidak sesuai coret dan laporkan segera sehingga data yang ada benar benar menggambarkan kondisi desa yang saudara pimpin," imbuhnya.
Pastika yang dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Plt Bupati Buleleng Made Gunaja dan Kepala SKPD terkait di lingkungan Pemprov Bali juga meminta agar para aparat desa benar benar memprioritaskan penggunaan dana desa untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup warga.
"Desa itu dapat kucuran dana yang cukup besar dari pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun daerah, manfaatkan dana tersebut untuk program pengentasan kemiskinan, jangan sampai kantor desanya megah dan besar tapi jumlah KK miskinnya tinggi. Pergunakan setiap rupiah yang kita miliki untuk kesejahteraan masyarakat yang utama," pungkasnya.
Pastika kemudian meminta agar di tahun 2017, para kepala desa menulis laporan tentang kondisi desa yang sesungguhnya dan melaporkan kepada pemerintah dan hal tersebut akan dijadikan dasar untuk membandingkan dengan data dari BPS. Sementara itu Kepala BPMPD Setda Provinsi Bali Ketut Lihadnyana menyampaikan bahwa dari 78 desa penerima Gerbangsadu terdapat 16 desa dengan kenaikan KK Miskin diatas 50 KK.
Untuk itu ia meminta agar para pendamping desa dapat menjadi mentor dan bekerja lebih optimal membantu desa tersebut bisa lepas dari kemiskinan, sehingga segala kucuran dana yang ditujukan ke desa dapat dioptimalkan pemanfaatannya dan terarah pada pengentasan kemiskinan masyarakatnya. (DN - ArI)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com