Denpasar, Dewata News. Com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengingatkan para mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk selalu siap bersaing di tengah pemberlakuan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan ketatnya persaingan di era global. Mahasiswa juga diminta mengembangkan sikap mandiri , meningkatkan kompetensi sehingga menjadi generasi muda yang berkualitas. Demikian ia sampaikan saat memberikan kuliah umum untuk memotivasi mahasiswa ISI Denpasar di Gedung Natya Mandala, Kampus ISI Denpasar, Jumat(18/11).
"Belajarlah sebaik-baiknya, tingkatkankompetensi biar bisa bersaing di era MEA ini, dan jeli melihat peluang untukmengembangkan kemampuan berwirausaha," kata Sudikerta yang menurut dia, peningkatan kualitas diri dan juga menjadi sosok yang mandiri merupakan langkah awal bagi mahasiswa yang nantinya menjadi pencari kerja. Sudah saatnya menurut Sudikerta generasi muda mulai berpikir menciptakan lapangan pekerjaan, dan bukan lagi mencari pekerjaan.
"Mahasiswa di zaman globalisasi saat ini kehidupannya tidak harus rumah-kampus-rumah, melainkan harus aktif menciptakan sesuatu yang baru untuk menjadi mahasiswa yang mandiri, terlebih jika bisa menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya.
Dengan kemampuan yang maksimal dan strategi yang jitu, Iaoptimistis generasi muda mampu bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya sehingga tidak sekadar menjadi penonton di negeri sendiri.
Dalam kesempatan itu, Sudikerta juga membagikan kisah hidupnya yang berangkat dari keluarga sederhana seorang petani yang terpaksa ikut bekerja serabutan guna memenuhi kebutuhan sekolah. "Saya dulu lahir di Desa Pecatu, sebuah desa yang tandus di daerah Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung. Saya berasal dari keluarga sederhana dan bahkan kehidupan keluarga saya waktu itu sangat morat-marit," kenangnya.
Walaupun dengan kondisi tersebut, ia tetap berusaha untuk menamatkan pendidikannya walaupun harus kehilangan ibunya sebelum ia sempat menamatkan sekolah dasar. Hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha merubah hidupnya.
Segala usaha dia lakoni, ia rela menjadi pedagang acung, kernet angkot, pegawai cleaning service dan menjadi pramuwisata guna memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya, hingga mencapai kesusksesan seperti sekarang. Menurut dia, kesusahan hidup bukan akhir dari segalanya, namun sebaliknya harus jadi penyemangat dalam berusaha guna mengubah kesusahan menjadi kehidupan yang lebih baik.
"Jangan hanya berdiam diri, kembangkan diri kalian, apalagi kondisi sekarang sudah lebih baik daripada zaman saya dulu," kata Sudikerta.
Sementara itu Rektor ISI Denpasar I Gede Arya Sugiartha dalam sambutan selamat datangnya mengaku sangat berterima kasih kepada Wagub Sudikerta yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi bagi anak didiknya sehingga diharapkan dengan motivasi tersebut mahasiswa ISI Denpasar menjadi lebih percaya diri dalam menempuh pendidikan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa, kedepan ia mengharapkan agar para anak didiknya tersebut mampu lulus dari kuliahnya dan menjadi lulusan yang memiliki karakter yang kuat dan tangguh sehingga mampu untuk bersaing di dunia global khususnya dalam bidang pelestarian seni dan budaya yang berlandaskan kearifan lokal yang ada di Bali.
Karena menurutnya saat ini karakter bangsa Indonesia masih dipertanyakan dan kurang jelas, oleh karena itu melalui generasi mudalah semuanya akan terbentuk.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta yang didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu beratha juga menyerahkan bantuan dana guna mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BEM ISI Denpasar. (DN - IrP)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com