Badung, Dewata News. Com - Sebagai leluhur dari Pasemetonan Sri Karang Buncing, sosok seorang Kebo Iwa telah memberikan contoh sifat kepemimpinan dan keberaniannya serta merupakan salah satu sosok negarawan yang memiliki keteguhan dan kejujuran dalam melaksanakan pemerintahan di masa lalu. Sehingga sudah semestinya sebagai pemilik trah dan keturunannya, Pasemoteonan Sri Karang Buncing meneladani sifat kepemimpinan pahlawan besar itu.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri Mahasabha ke III Pasemetonan Sri Karang Buncing Provinsi Bali yang dilaksanakan di Pura Kubon Karang Buncing, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung, Minggu(20/11).
Menurut Pastika leluhur adalah generasi perintis dan juga pembangun ,sedangkan generasi muda adalah generasi pemelihara dan penikmat, namun juga harus mampu merintis dan membangun hal hal baru demi generasi mendatang. Revolusi mental bagi generasi muda amat diperlukan sehingga tidak terbentuk generasi muda yang manja dan jangan sampai menjadi generasi perusak. Melalui kegiatan Mahasabha ini Pastika mengajak anggota pasemetonan menjaga warisan leluhur dan meneruskan perjuangan serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia para pratisentananya , selain juga harus peka terhadap kondisi sosial umat dan masyarakat. Filosofimenyamabraya agar diimplementasikan dalam pasemetonan misalnya dengan program membantu keluarga sameton yang kurang mampu tidak hanya dalam hal upacara yadnya tetapi juga dalam kehidupan sosial ekonomi.
Ia juga berpesan agar mahasabha mampu merumuskan program dan langkah langkah pembinaan pasemetonan ke depan, memecahkan berbagai masalah pasemetonan dan keumatan secara internal serta umat Hindu dan masyarakat Bali secara umum. Pastika juga mengajak para sulinggih untuk membangun Bali dengan terus memasyarakatkan keseimbangan penerapan dharma agama dan dharma negara dan dapat menjadi panutan terbangunnya kesejukan di kalangan umat sehingga dengan hubungan yang rukun dan harmonis antar seluruh komponen masyarakat Bali maka akan terwujud Bali yang santhi dan jagadhita serta masyarakat Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera.
Sementara itu Ketua Panitia Mahasabha ke III Pasemetonan Sri Karang Buncing I Made Nada Atmaja mengungkapkan pelaksanaan mahasabha kali ini merupakan pelaksanaan yang ketiga kalinya yang bertujuan selain untuk memilih pengurus baru, mahasabha tersebut juga dilaskanakan dalam upaya menciptakan sebuah program dan kegiatan yang diharapkan kedepannya mampu memberikan kesejahteraan bagi anggota pasemetonan dan juga karma lainnya.
Ia juga menjelaskan bahwa mahasabha yang diikuti oleh 1000 orang peserta tersebut akan merumuskan beberapa program yang masuk ke dalam 4 bidang yakni bidang agama dan budaya, bidang umum dan organisasi, bidang ekonomi dan social serta sabha pinandita dan pinandita. Ditambahkan oleh Ketua Umum Pasemetonan Sri Karang Buncing Provinsi Bali Made Suparta Karang, pihaknya mengharapkan agar dengan adanya kegiatan mahasabha secara rutin ini, pasemetonan Sri Karang Buncing di seluruh Bali mampu untuk secara bersama sama menyatukan tekad untuk membangun generasi muda yang meneladani kepemimpinan leluhur mereka.
Ia juga mengharapkan agar semua pemilik trah Karang Buncing mampu mewarisi dan mengimplementasi semangat Kebo Iwa yakni sosok yang mampu memiliki wawasan luas dalam hal kepemimpinan serta keberanian dan kejujuran dalam melaksanakan tugasnya demi kepentingan masyarakat banyak.
Pembukaan mahasabha tersebut ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan dana punia serta penyerahan cendera mata dari Ketua Umum Pasemetonan Sri Karang Buncing kepada Wagub Sudikerta yang dalam kesempatan tersebut turut didampingi oleh Inspektur Provinsi Bali Ketut Teneng.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com