Badung, Dewata News. Com - AIDS menjadi penyakit yang menambah daftar jumlah penyakit paling mematikan yang belum memiliki obat hingga saat ini. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari virus, sebuah virus bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV, di Bali sendiri secara kumulatif hingga bulan Oktober 2016 tercatat kasus HIV/AIDS sebanyak 15.200 kasus. Untuk itu, peran semua pihak sangat dibutuhkan untuk menekan angka kasus tersebut.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang juga sebagai Ketua Tim Penilai KSPAN Provinsi Bali dalam sambutannya saat menilai Lomba Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN) SMA/SMK Tingkat Provinsi Bali di SMA N 2 KUTA (Duta Kabupaten Badung), Kedonganan, Kuta, Badung pada Kamis (24/11) pagi.
Menurut Sudikerta, kegiatan lomba KSPAN sangat bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pengalaman siswa untuk selalu berprilaku hidup sehat dan membebaskan dari dari ancaman HIV dan AIDS.
“Saya menyambut baik dan memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan penilaian KSPAN tahun ini. Penilaian ini sangat penting dan relevan mengingat kasus HIV/AIDS dan Narkoba di Bali belum dapat ditekan secara tuntas. Untuk itu, kita tidak dapat menanggulagi HIV/AIDS sendiri dengan cara bahu membahu untuk meminimalkan kasus ini. Marilah siswa sebagai generasi penerus bangsa untuk ikut berpartisipasi mencegah penularan HIV/ AIDS mulai dari diri kita sendiri dengan cara proteksi diri untuk menghindari pergaulan bebas, seks bebas, mengkonsumsi obat terlarang dan sebagainya,” ujar Sudikerta.
Dilanjutkan Sudikerta, masih tingginya kasus HIV/AIDS di Bali menunjukkan betapa besar risiko yang dihadapi oleh kelompok penduduk usia muda saat ini, sehingga diperlukan kepedulian yang lebih serius dan tindakan yang nyata dari semua pihak. Menurutnya, berbagai upaya dan intervensi telah dilakukan untuk menekan laju epidemic HIV di Provinsi Bali terutama bagi populasi usia sekolah. Salah satu yang telah dilakukan adalah melakukan pembentukan, pembinaan dilanjutkan dengan penilaian KSPAN SMP dan SMA/K Tingkat Provinsi Bali.
“Melalui KSPAN ini kita berharap agar masyarakat sekolah sedini mungkin mendapatkan informasi yang lengkap tentang HIV/AIDS yang akhirnya dapat melakukan upaya pencegahan sedini mungkin. Saya berharap pada setiap kegiatan yang melibatkan para siswa dan generasi muda agar pesan-pesan “Tepati Janji Stop Aids dan Say No To Drug” harus terus digelorakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Badung dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra IB Yoga Segara mengatakan kegiatan lomba KSPAN diharapkan tidak hanya sekedar lomba semata akan tetapi dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan sekolah, di rumah dan masyarakat, sehingga terbentuk perilaku yang membudayakan hidup bersih dan sehat di lingkungannya. Lebih lanjut, semua pihak untuk ikut berkomitmen pada diri sendiri dengan menciptakan pola perilaku hidup bersih dan sehat serta menghindari hal-hal yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS.
Sedangkan Kepala Sekolah SMA N 2 KUTA I Putu Jaya Kusuma dalam laporannya menyampaikan jika pihaknya telah melakukan kegiatan sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba dan penyebaran HIV-AIDS. Sosialisasi ini dianggap penting saat ini karena generasi muda yang paling rentan menjadi korban penyalahgunaan narkoba maupun pergaulan bebas yang menjadi awal penyebaran HIV-AIDS, sehingga dengan adanya sosialisasi diharapkan generasi muda bisa membentengi diri perilaku negatif.
“Melalui KSPAN kita berharap agar masyarakat sekolah sedini mungkin medapat informasi lengkap tentang bahaya HIV/ADIS serta upaya pencegahannya. Kami berkomitmen untuk menciptakan pola hidup bersih serta menghindari dari hal-hal rentan terhadap penularan HIV/AIDS,” ucapnya.
Ditambahkan Jaya Kusuma, sekolah yang telah berdiri sejak tahun 2006 tersebut saat ini memiliki 1028 siswa dengan berbagai prestasi yang telah diraih selama ini. (DN - NgR)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com