Denpasar, Dewata News. Com - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Gubernur Pastika mengatakan jika peringatan Hari Pahlawan merupakan peringatan pertempuran pertama dan terbesar pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang memakan korban jiwa sangat besar.
“Peristiwa tersebut memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah politik ketakutan, melainkan politik harapan. Bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada tidak akan menyurutkan semangat perjuangan,” ungkap Khofifah dalam sambutan tertulisnya.
Menurut Khofifah, semangat kepahlawanan tidak cukup hanya dengan mempertahankan patriotisme defensif namun juga dibutuhkan patriotisme yang positif dan progresif. Ditambahkannya, dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, patriotisme progresif harus mengembangkan ketahanan bangsa untuk bisa mandiri dalam bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
“Patriotisme sejati bukan sekedar mempertahankan, melainkan juga memperbaiki keadaan neegeri. Untuk keluar dari berbagai persoalan bangsa, patriotisme progresif dituntut menghadirkan kemandirian bangsa. Lebih lanjut, melalui momentum peringatan hari Pahlawan yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, dapat diambil makna yang terkandung didalamnya dengan meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan kepada kita semua.
“Dengan suatu tekad dan ketulusan untuk bersama bahu-membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong, maka Saya yakin bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda dan dapat menjadi bangsa Pemenang dalam bersaing dengan negara dan bangsa lainnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com