Buleleng, Dewata News. Com — Dibalik keseriusan Partai Demokrat mendukung pasangan calon (paslon) SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan~Gede Dharmawijaya) yang menempuh jalur perseorangan atau independen semata-mata sebagai pemanasan mesin politik menuju ajang Pilgub Bali tahun 2018 mendatang.
Itu artinya, ajang Pilkada Buleleng 2017 sehingga tidak khusuk menampilkan kader partai menjadi penguasa di eksekutif, sehingga mendukung paslon independent bersama-sama koalisinya Partai Golkar dan PKS, dengan sasaran akhir Pilgub Bali 2018 mendatang.
”Pilkada Buleleng dijadikan tahapan pemanasan mesin Partai Demokrat untuk menyongsong Pilgub Bali 2018 mendatang,” kata salah seorang kader yang duduk di struktur DPC Partai Demokrat Kabupaten Buleleng di Singaraja, Senen (28/11).
Ketua DPC Partai Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani tidak menampik hal dimaksud, bahwa Pilkada Buleleng ini merupakan langkah untuk memanaskan mesin partai jelang Pilgub Bali 2018 nanti. “Pilkada ini serius, karena jujur saja Pilkada Buleleng ini adalah persiapan menghadapi Pilgub 2018 nanti. Dari Pilkada ini bisa dikatakan, kami di Demokrat sekaligus pemanasan mesin partai untuk Pilgub,” tegas Luh De.
Menurut Ketua parpol satu-satunya perempuan di Buleleng berpostur tubuh bongsor yang akrab disapa Luh De, memang ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, kenapa Demokrat dan Golkar tidak mengusung calon, melainkan hanya mendukung. Kendati demikian, Luh De enggan membuka apa pertimbangan tersebut. Sebab menurut Luh De, itu merupakan rahasia internal Partai.
“Kenapa kami mendukung SURYA di Pilkada Buleleng, ini sebagai pemanasan partai untuk Pilgub nanti. Memang kan ada beberapa pertimbangan itu, tapi itu secara internal partai kenapa mendukung SURYA. Ya, ini masalah internal Partai, tidak bisa siampaikan secara transparan kepada publik,” imbuhnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com