Denpasar, Dewata News. Com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika tampak kecewa dengan sikap tidak disiplin yang dilakukan oleh salah satu pegawai negeri sipil (PNS) saat dirinya bertindak sebagai inspektur upacara dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 tahun di Lapangan Puputan Margarana, Renon Denpasar pada Jumat (28/10) pagi.
Rangkaian upacara dari awal hingga akhir sebenarnya berjalan khidmat meski dibawah terik matahari yang cukup menyengat, namun Gubernur Pastika kecewa dengan ketidak disiplinan seorang peserta upacara yang tepat berada di barisan depan Gubernur Pastika berdiri sebagai inspektur upacara. Kekecewaannya diungkapkan usai jalannya upacara dengan langsung menghampiri seorang peserta dimaksud yang diketahui salah satu pegawai negeri sipil (PNS) Bagian Hukum di Pemkot Denpasar bernama I Dewa Gede Riki.
"Kamu yang di belakang, maju sini ke depan. Saya lihat dari tadi kamu itu ngobrol terus sama teman di sampingmu cengar cengir. Dari tadi kamu ngerti gak baris ? Kamu baris gak bener! ," tegur Pastika.
Kekecewaan Pastika bertambah lagi ketika melihat Riki tidak menggunakan papan nama di bagian dadanya, dan ketika diajak bicara oleh orang nomor 1 di Pemprov Bali tersebut, Riki terus menunduk.
"Siapa nama kamu, dari kesatuan mana kamu ini. Mana papan nama kamu kok gak ada, harusnya kan ada disini (sambil nunjuk dada). Kenapa kamu nunduk, sakit ?," ujar Pastika.
Akibat ketidak disiplinanya tersebut, Gubernur Pastika memintanya untuk berdiri dan hormat kepada bendera merah putih dibawah pengawasan Kepala Kantor Satpol PP Provinsi Bali I Made Sukadana. Hal tersebut juga dibenarkan Karo Humas Pemprov Bali I Dewa Gede Mahendra Putra yang mengatakan jika hal tersebut dilakukan Gubernur Pastika akibat tindakan tidak disiplin yang dilakukan oleh Riki saat mengikuti jalannya upacara.
"Itu kan karena peserta upacara tidak disiplin, jadi ditegur lah. Apalagi saat dilihat oleh Pak Gubernur, dia (Riki-red) tidak memakai emblem nama di dadanya. Saat ditanya dia juga menunduk, kemudian Pak Gubernur minta Kepala Kantor Satpol PP untuk mengawasi," kata Dewa Mahendra.
Ditambahkan Dewa Mahendra, hal ini menjadi pelajaran kedepan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bisa lebih disiplin lagi dalam mengikuti proses upacara terlebih upacara yang cukup bersejarah.
Selang beberapa menit menjalankan "hukuman", Riki tampak lelah dan lemas kemudian ambruk dan langsung diberikan pertolongan.
Upacara juga dihadiri Sekretaris Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, Kapolda Bali Sugeng Priyanto, Pangdam IX Udayana, Perwakilan DPRD Provinsi Bali, serta jajaran SKPD di lingkungan Provinsi Bali dan Kota Denpasar. (DN - AN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com