Buleleng, Dewata News. Com - Para peserta didik SMA/SMK Negeri Bali Mandara merupakan siswa-siswi pilihan yang ada di pulau Bali. Tak hanya pintar dalam bidang akademik dan non akademik, mereka yang akan menjadi peserta didik harus dari keluarga yang memang benar-benar miskin. Mereka ditempa pendidikannya untuk bisa menjadi pemimpin bagi dirinya, keluarga dan bangsa. Tak hanya itu, mereka diharapkan bisa maju dalam segala aspek dan menjadi pribadi yang mandiri.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika berkunjung ke SMA/SMK Negeri Bali Mandara, Kubutambahan, Buleleng pada Sabtu (29/10).
"Kalian adalah orang-orang pilihan yang memiliki kesempatan hanya sekali seumur hidup untuk bisa bersekolah disini, jadi jangan sia-siakan kesempatan ini. Tempalah ilmu kalian disini sebaik mungkin, segala fasilitas telah disediakan. Bahkan ini merupakan sekolah paling unggul yang ada di Bali, kalian diperhatikan langsung oleh pemerintah, banyak pihak memperhatikan kalian, kalian juga dididik oleh guru-guru berkualitas. Jadi kalian harus bisa lebih maju dari mereka yang sekolah ditempat lain," ungkap Pastika.
Namun demikian, Pastika mengingatkan para siswa agar tidak menjadi manja dengan kondisi fasilitas yang sudah sangat lengkap seperti saat ini. Para siswa diminta bersungguh – sungguh dalam menjalankan proses pendidikan serta selalu menjaga kekompakan intern, antar siswa SMA atau antar siswa SMK maupun kekompakan antara siswa SMA dan SMK.
“Setiap butir nasi yang kalian makan adalah nasinya rakyat Bali, tidak semua mendapatkan kesempatan seperti saat ini, oleh karena itu saya minta kepada kalian untuk benar – benar bekerja keras, belajar yang sungguh – sungguh untuk meningkatkan kualitas diri kalian. Kalian siswa SMA dan SMK adalah kesatuan dan merupakan keluarga, jaga kekompakan, tidak ada perbedaan, jangan ada pemisah karena kalian adalah bersaudara,” tegas Pastika.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Bali tersebut juga menceritakan perjalanan hidupnya yang cukup berat demi bisa mengenyam pendidikan. Pastika harus bekerja sebagai pembantu agar bisa bersekolah.
"Dulu waktu gunung agung meletus, saya harus tranamigrasi ke Bengkulu bersama ribuan orang Bali lainnya. Disana saya harus bekerja keras, untuk bisa bertahan hidup. Keinginan saya untuk sekolah sangat besar, jadi saya menuju kota untuk bekerja. Disana saya tidak ada keluarga dan tidak tau siapa-siapa. Tidur di emperan, kehujanan dan suatu ketika saya pingsan kelelahan. Akhirnya ada yang mengasuh saya dan bekerja ditempatnya sebagai pembantu selama 3 tahun. Saat itu saya akhirnya bisa bersekolah, dan bisa menjadi seperti sekarang ini. Jadi cukup saya yang merasakan susahnya untuk bersekolah, kalian jangan sampai seperti yang saya alami. Sekarang kesempatan itu kalian dapatkan disini, kalian adalah harapan keluarga. Kalian harus bisa mandiri, keluar nanti dari sekolah ini kalian harus bisa membuat keluarga bangga," ujar Pastika.
Sementara itu Kepala SMA Negeri Bali Mandara Nyoman Darta memberikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Pastika sebagai pencetus ide/konsep dari SMA/SMK Negeri Bali Mandara. Menurutnya hal tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi dan inspirasi bagi para siswa baru bahwa mereka masih ada yang memperhatikan walaupun mereka adalah anak – anak miskin sehingga mampu untuk memberikan sebuah pemahaman bahwa kemiskinan tersebut bukan pengahalang untuk meraih sebuah kesuksesan.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Inspektur Provinsi Bali, Kepala BKD Provinsi Bali, Karo Humas Setda Provinsi Bali, Kadis Sosial Provinsi Bali. (DN - AN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com