Denpasar, Dewata News. Com - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika turut prihatin atas meledaknya Boat Gili Cat II yang berlayar dari dermaga rakyat pelabuhan Padang Bai menuju Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (15/9) kemarin. Hal tersebut Pastika ungkapkan usai melaksanakan peletakan batu pertama pemasangan sistem Smart Grid pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kantor Gubernur Bali, Jumat (16/9).
Menurut Pastika, semua pihak terkait harus turun tangan mengawasi untuk menghindari kejadian serupa kembali terjadi. Menurutnya, KSOP Padang Bai harus lebih teliti dan mengawasi lebih ketat lagi kapal-kapal yang berlayar di perairan Bali.
"Memang perlu kewaspadaan, pemeriksaan yang lebih teliti lagi dari Syahbandar. Jadi sebelum kapal berangkat harus betul-betul di cek, saya kira itu paling penting. Tentu kami turut berduka cita atas musibah tersebut yang mengakibatkan ada korban jiwa dan juga luka-luka, itu merupakan kecelakaan yang sangat fatal dan sangat merugikan pariwisata kita sesungguhnya,” jelas Pastika kepada awak media.
Iapun mengatakan bahwa karena selama ini otoritas pelabuhan dan ijin kapal kewenangannya oleh Syahbandar, ia pun menganggap bahwa seolah-olah ada kerajaan tersendiri di dunia transportasi laut itu.
“Seperti misalnya mengendalikan kapal-kapal ferry yang Gilimanuk – Ketapang dengan muatan berlebihan, seolah-olah kita tidak punya kewenangan untuk mengatur. Ini kan ga bener, kalau kapal itu tenggelam karena dia overload, bagaimana? siapa yang disalahkan? Kita semua salah jadinya, dianggap kita tidak memperhatikan itu. Seolah-olah ada kerajaan tersendiri di dunia transportasi itu,” jelasnya dengan nada tinggi.
"Saya mau gak mau dinas perhubungan dan dinas-dinas terkait yang berhubungan dengan perhubungan ini harus segera turun tangan."pungkasnya. (DN - AN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com