Buleleng, Dewata News.com — Direktur Utama LPP RRI M. Rohanudin mengingatkan, tahun 2016 merupakan tahun menentukan masa depan RRI. Suatu cita-cita transisi sebagai langkah percepatan menghadapi dinamika persaingan dunia.
Hal itu disampaikan Dirut LPP RRI, M.Rohanudin dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala RRI Singaraja Dra. Teguh Yuli Astuti, M.M. pada apel bendera peringatan Hari Radio ke-71 di Singaraja, Minggu (11/09).
Selaku Dirut LPP RRI, M. Rohanudin menegaskan, RRI tidak lagi dapat meletakkan siaran teresterial sebagai bagian tersendiri dan harus masuk bergerak secara kreatif dalam dinamika penyiaran multi platform yang semakin lengkap dan bersaing.
Terkait dengan itu, publik mempunyai peran besar dan sangat menentukan masa depan medium penyiaran, karena publik mempunyai hak untuk menentukan pilihannya, memilih apa yang mereka suka, apa yang dibutuhkan serta yang RRI sajikan dan manfaat yang publik raih.
“Momen peringatan Hari Radio tahun ini merupakan tonggak penting untuk membangun diferensiasi. Karena sesuatu yang beda dan berkarakter akan memimpin persaingan dan akan menjadi pemenang, serta menjadi beda dengan positioning yang kuat untuk memperjuangkan brand baru bagi tumbuhnya RRI baru yang lebih hebat dan bermakna bagi seluruh masyarakat Indonesia. Terkait dengan pertumbuhan yang dilakukan rri, maka RRI tidak boleh larut dalam fragmentasi politik”
Dalam tahun 2016-2021 RRI mencanangkan dua program , yakni program generik yang merupakan program rutin setiap tahun, sesuai tugas dan fungsi masing masing direktorat. Serta program percepatan, yakni program inovatif yang diarahkan pada upaya perbaikan dan optimalisasi di berbagai bidang.
Pada apel bendera peringatan Hari Radio ke-71 diserahkan pengharagaan Satya Lancana Karya Satya kepada 7 orang karyawan/karyawati RRI Singaraja yang mengabdi 30 tahun yakni Drs. Ida Kade Subawa, Gede Maliasa, A.Md., Ketut Sukrana, Muhamad Ahwan, Wayan Sudana, Ketut Sudanta, dan Ida Bagus Sukertawan.
Sementara 2 orang yang memperoleh penghargaan Satya Lancana Karya Satya 20 tahun masing-masing Dra. Puspasari Dewi dan Gede Astawa, S.S.Kar. Serta diserahkan juga SK Pengabdian kepada Ketut Hariwan yang diterima istri almarhum Wayan Sukartini. (DN – TiR)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com