Buleleng, Dewata News.com — Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng Noman Sutrisna menilai, kawasan wisata Lovina sangat banyak mempunyai potensi yang perlu dikembangkan, diantaranya ikan lumba-lumba yang menjadi Icon dan penyu yang banyak menetaskan telornya dipantai ini, sehingga menuntut harus dikembangkan lagi cara pemasaran pariwisata di Lovina ini.
Ditemui disela-sela acara penutupan Festival Lovina Tahun 2016 di pantai Bina Ria, Rabu (14/09) malam, Nyoman Sutrisna mengaku mendapatkan perintah dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana untuk melakukan kajian teknis terhadap biota laut di pantai Lovina.
”Bapak Bupati memerintahkan kami untuk melakukan kajian kusus untuk biota laut di kawasan Lovina ini, mulai dari terumbu karang hingga ikan yang hidup di laut Lovina ini,” ujarnya.
Karena itu, lanjut mantan Kadiskanla Buleleng ini, Pemkab Buleleng akan membentuk Forum Group Discution (FGD) untuk melakukan penelitian di kawasan pantai Lovina ini.
Terkait Festival Lovina yang mengusung tema The Hidden Beauty of Lovina, Kadisbudpar Nyoman Sutrisna menilai, sangat tepat karena sangat banyak potensi yang dimiliki oleh Lovina yang perlu dikembangkan.
Perhelatan Festival Lovina dan Sail Indonesia tahun 2016 setelah berlangsung selama lima hari, sejak tanggal 10 September 2016, secara resmi ditutup Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Rabu (14/09) petang.
Wabup Sutjidra mengatakan, sangat mengapresiasi antusias dari masyarakat yang menyambut Festival Lovina dan Sail Indonesia ini,dengan menikmati hiburan yang diselenggarakan disetiap harinya sangat menarik.
“Seluruh hiburan mulai dari seni tradisional hingga modern sangat menarik untuk disaksikan, bahkan untuk wisatawan yang mengikuti Sail Indonesia ini,” ujarnya.
Wabup Sutjidra berharap, Penyelenggaraan Festival Lovina selalu ada peningkatan, dan bisa lebih baik lagi. Segala kekurangan yang ada di festival tahun ini bisa menjadi pelajaran untuk penyelenggaraan kedepannya.
Selama lima hari Festival Lovina berlangsung, berbagai kegiatan diselenggarakan, mulai dari kesenian tradisional hingga kesenian moderen mampu memukau pengunjung. Bukan hanya itu, beberapa kebudayaan asli Bali Utara juga ditampilkan. Seperti Sampi Gerumbungan hingga lomba Megangsing dan tarian sakral yang dimiliki oleh Desa Penyangga kawasan wisata Lovina, yakni tari Cetik Geringsing yang akan terus dikembangkan oleh Pemkab Buleleng. (DN – TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com