Denpasar, Dewata News. Com - Amukan si jago merah meludeskan hampir seluruh lapak pasar malam yang berada di Banjar Kedaton, Desa Sumertha, Kec. Denpasar Timur pada Jumat (01/7) dini hari. Pasar malam yang diselenggarakan berbarengan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XXXVIII tahun 2016 tersebut diketahui terbakar sekitar pukul 03:15 WITA. Pasar malam ini dikelola langsung oleh Banjar Kedaton setiap diselenggarakannya kegiatan tahunan PKB. Informasi yang diperoleh dari Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Denpasar, Ardi Gangas mengatakan jika kobaran api pertama kali dilihat oleh para pedagang yang memang tidur dilapaknya kemudian melaporkannya kepada petugas jaga (Satpam-red) Taman Budaya, Denpasar.
"Pertama kali pedagang yang tidur dilapaknya berteriak menendang-nendagang pintu bagian barat Taman Budaya untuk meminta dibukakan pintu, karena memang pintu tersebut dikunci untuk menjaga keamanan setelah kegiatan di Taman Budaya selesai. Kemudian petugas jaga Taman Budaya langsung menghampiri dan membukakan pintu, selanjutnya melaporkannya ke pos polisi di depan yang memang berjaga 24 jam dan menyampaikan ke BPBD Kota Denpasar," ungkap Gangas.
Proses pemadaman Api di sebelah barat gedung Ksirarnawa |
Ditambahkan Gangas, untuk proses pemadaman api mengerahkan sedikitnya 12 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dimana 8 unit dikerahkan dari BPBD Kota Denpasar dan 4 unit dari BPBD Kabupaten Badung.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha yang ditemui di Taman Budaya mengatakan jika akibat dari kebakaran di Pasar Malam Banjar Kedaton tersebut, sebanyak 20 stand pameran darurat yang ada di sebelah barat gedung Ksirarnawa juga ikut kena imbas.
"Kebakaran terjadi di Pasar Malam yang berada di Banjar Kedaton, jadi bukan di Taman Budaya yang terbakar. Akibat dari kebakaran di Pasar Malam tersebut, sebanyak 20 stand dari total 26 stand yang ada di sebelah barat gedung Ksirarnawa ikut terbakar kena imbas dari kobaran Api yang di Pasar Malam," jelasnya.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat meninjau TKP |
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang mendapatkan laporan kejadian kebaran ini langsung meninjau ke lokasi sekitar pukul 07:00 WITA didampingi Kepala Biro (Karo) Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra. Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika mengatakan jika pasar malam di Banjar Kedaton tersebut sangat padat dan kemungkinan tidak memperhatikan aspek keamanan terkait kelistrikannya. Dilanjutkan Pastika, kedepannya akan diadakan evaluasi terkait dengan bangunan-bangunan yang rawan terhadap kebakaran yang ada di area Taman Budaya agar kejadian ini tidak terulang kembali.
"Saya lihat, dibelakang itu (Pasar Malam-red) penuh sekali dan saya kira mungkin mereka tidak memperhatikan aspek kemanan terkait listriknya. Saya dengar sambung menyambung listriknya, kabelnya bersliweran dan tidak teratur. Kedepan harus kita atur, kita akan bantu atur meskipun itu dari banjar. Saya kira itu harus kita perbaiki. Nantinya akan kita evaluasi terhadap bangunan-bangunan yang rawan terhadap kebakaran, segera akan kita bersihkan puing-puingnya agar pedagang bisa berjualan kembali," ungkap orang nomor satu di Bali tersebut.
Selain meludeskan lapak jualan di Pasar Malam Banjar Kedaton dan stand kerajinan di sebelah barat gedung Ksirarnawa, gedung arsip Taman Budaya lantai dua juga kena imbas dari kebakaran tersebut. Belum bisa dipastikan penyebab terjadinya kebaran, namun dugaan semantara akibat korsleting listrik. Terkait kerugian dari kejadian tersebut belum bisa dipastikan masih menunggu hasil olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian. (DN - AN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com