Buleleng, Dewata News.com — Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng memang terbilang besar. Bahkan belum seluruhnya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Kondisi inipun membuat penyebaran HIV/AIDS sampai sekarang masih belum merata tertangani. Dinas Kesehatan Buleleng sendiri sudah menyiapkan tenaga kesehatan dan pemeriksaan Voluntary Counseling Test (VCT) di RSUD Buleleng.
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr. Gusti Nyoman Maha Pramana mengatakan, saat ini penderita HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng sangat memprihatinkan dengan mencapai angka di atas 2000 orang penderita. Pencegahan pun sudah dilakukan dengan menempatkan Klinik VCT di RSUD Buleleng, namun tergantung dari pasiennya untuk rajin memeriksakan diri.
“Kalau ada yang terkena HIV/AIDS, harus rutin memeriksakan diri ke klinik VCT atau Puskesmas. Perlu diketahui pemeriksaan VCT itu gratis. Kalau hasil pemeriksaan seseorang negatif, ya aman. Jika ternyata positif, maka harus diperiksa lagi,” jelas Maha Pramana di Singaraja, Selasa (05/07).
Dokter IGN Maha Pramana memaparkan kendala yang dihadapinya saat ini, seperti penderita HIV/AIDS masih minim informasi dan sosialisasi.
“Penderita itu kerap menyembunyikan privasi dan malu memeriksakan diri ke tempat umum. Sangat perlu disosialisasi, dan seluruh stakeholder harus berperan mensosialisasikan HIV/AIDS. Setelah mendapat sosialisasi, masyarakat diharapankan lebih paham dan menghindari perbuatan negatif,” kata Maha Pramana.
Ia mengisyaratkan, upaya memberantas HIV/AIDS tidak hanya diserahkan kepada pemerintah, namun kondisi sosial masyarakat dan pengaruh lingkungan juga dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan pencegahan dini.
“Setiap komponen masyarakat berperan vital mencegah HIV/AIDS. Sebab, HIV/ AIDS ini membutuhkan peran serta kita semua,” imbuhnya.
Disinggung proses penularan yang mematikan ini, dr. Maha Pramana mengatakan, HIV/AIDS cepat menular melalui darah, sehingga pengobatan yang dilakukan harus seumur hidup. Pengaruh kemunculan virus HIV/AIDS dapat menggerogoti sistem kekebalan tubuh.
“Makin banyak virus muncul dapat membuat sistem kekebalan tubuh berkurang khususnya daya tahan tubuh yang dialami penderita HIV/AIDS. Maka dari itu penderita harus rajin melakukan pemeriksaan,” tegas dr.IGN Maha Pramana. (DN ~ TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com