Denpasar, Dewata News. Com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik langkah salah satu perusahaan Perancis, Aquoenergy yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan, yang berencana mendirikan kantor perwakilan resminya di Bali. Apalagi perusahaan perancis itu telah berkomitmen untuk menghasilkan 10.000 MW listrik yang bersumber dari tenaga surya. Demikian disampaikannya ketika menerima audiensi Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Corinne Breuzé, di kantornya pada jumat (15/7).
Pastika mengatakan jika saat ini Bali telah dipilih menjadi Center of Excellence di bidang energi baru dan terbarukan oleh pemerintah pusat.
“Bali sebagai pilot project provinsi yang menggunakan energi bersih di Indonesia, dan harapannya tahun 2019 seluruh energi di Bali sudah menggunakan energi bersih,” ujarnya. Jadi menurutnya langkah perusahaan Perancis menempatkan kantornya di sini merupakan langkah positif untuk mendukung program pemerintah pusat tersebut.
Corinne Breuzé menjelaskan tentang dipilihnya Bali sebagai basis dari perusahaan Perancis tersebut karena Bali dianggap memiliki lokasi yang strategis karena terletak di tengah-tengah Indonesia, sehingga diperkirakan segala urusan menyangkut keperluan perusahaan akan lebih mudah ke .
“Kami pandang letak geografis Bali akan memudahkan urusan perusahaan kami, selain berurusan ke Jakarta, perusahaan ini kelak akan menjalin komunikasi dengan cabang di Singapura dan Timor Leste, jadi pemilihan Bali kami pandang sudah tepat,” kata Dubes yang mulai menduduki posnya di Indonesia sejak tahun 2013 ini.
Selain itu, dia juga memaparkan jika terdapat sekitar 1.700 warga negaranya yang tingga di Bali,mulai dari ekspatriat hingga pengusaha dan wisatawan yang memang datang untuk berlibur di pulau dewata. Breuze juga tak lupa menitipkan warga negaranya kepada Gubernur Pastika sebagai orang nomor satu di Bali. Dia juga menambahkan bahwa salah satu yayasan Indonesia Perancis yang cukup eksis di Bali yaitu Alliance Française (AF) telah menjadi rujukan masyarakat Bali untuk belajar bahasa Perancis.
“Yayasan tersebut telah banyak menelurkan pemandu wisata untuk wisatawan Perancis juga para tenaga kerja yang telah diterima di perusahaan Perancis di Bali,” ungkapnya.
Menurutnya hingga kini pemandu wisata berbahasa Perancis masih dirasakan kurang karena kunjungan wisatawan Perancis ke Bali mencapai 150.000 orang per tahun, sehingga dia mengundang masyarakat yang tertarik untuk belajar ke AF. Ia menyampaikan tempat yang digunakan oleh yayasan tersebut kurang representatif karena terlalu kecil, sehingga dia minta bantuan Gubernur untuk meminjamkan tempat bagi mereka.
Hal terakhir yang disampaikannya adalah mengenai rencana rapat akbar para pengusaha Perancis se Asia-Pasifik yang akan digelar pada tanggal 5-6 Oktober tahun depan di Bali. Rapat itu akan mempertemukan para pengusaha Perancis dari Asia dan New Zealand dan juga akan dihadiri oleh beberapa menteri dari Perancis. Untuk itu dia minta dukungan gubernur Bali dan pemerintah Indonesia akan kelancaran rencana tersebut.
Menanggapi beberapa hal tersebut, Gubernur Pastika berjanji akan memerikan dukungan yang diperlukan. Mengenai gedung operasional AF, dia akan berusaha mencarikan, untuk itu dia meminta dikirimkan surat resmi sebagai dasar.
“Kelak mungkin kita bisa bangun kerjasama antara Pemprov dengan AF, yaitu kerjasama di bidang bahasa, untuk teknisnya bisa kita bicarakan nanti,” imbuhnya.
Mengenai acara rapat akbar tahun depan, Pastika berjanji akan memberikan dukungan penuh, apalagi kiprah Bali selama ini sebagai tuan rumah acara tingkat internasional sudah tidak diragukan lagi. Tak lupa dalam pertemuan sore itu, Gubernur Pastika dan atas nama masyarakat Bali mengucapkan belasungkawa sedalam dalamnya atas tragedi menyedihkan yang terjadi di Nice, Perancis.
“Terorisme adalah masalah semua bangsa, jadi kerjasama antar negara sangat dibutuhkan untuk melawan mereka,” pungkasnya. Dia juga berharap warga Perancis bisa pulih dari tragedi ini, sebagaimana Bali dulu cepat pulih dari tragedi bom Bali di tahun 2002.
Dalam pertemuan pada sore itu turut juga dihadiri oleh Kepala Biro Humas Setda Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra, Kepala Biro Aset Setda Bali, I Ketut Adiarsa serta perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Prov Bali. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com