Buleleng, Dewata News. Com - Masih ingat remaja bernama I Putu Arya Candra Utama ? Remaja lima belas tahun yang sempat diberitakan media terancam putus sekolah asal Banjar Dauh Pura, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng dan harus hidup mandiri dengan bekerja sambilan sebagai pembuat anyaman bambu karena ditinggal ibunya yang memutuskan menikah lagi sepeninggalan ayahnya yang meninggal.
Keadaannya kini sudah berubah berkat bantuan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Arya Candra bisa tersenyum lebar karena ia bisa melanjutkan pendidikannya di SMK Bali Mandara. Demikian terlihat ketika Tim dari Humas Pemprov Bali mengunjungi nya di sekolah besutan Pemprov Bali tersebut di Kubutambahan , Buleleng, pada Selasa (12/4).
Arya Candra yang ditemui disela-sela jam belajarnya mengaku sangat senang dan bangga bisa memperoleh kesempatan bersekolah gratis di SMK Bali Mandara yang secara kualitas sudah tidak diragukan lagi. Ia pun mengaku tidak menyangka dan seperti mimpi bisa bersekolah disana dan ia berniat mendalami pengetahuannya di bidang otomotif sehingga selanjutnya bisa mandiri jika sudah menyelesaikan pendidikannya.
“Disini saya bisa belajar komponen-komponen kendaraan lebih banyak dan mendalam,” imbuh Arya yang bercita cita membuka bengkel di desanya.
“Sekolah disini pokoknya seru, walaupun disiplinnya tinggi namun tetap kekeluargaan, gurunya ramah-ramah, teman-teman juga baik-baik semua,” pungkas Arya.
Wakil Kepala Sekolah SMK Bali Mandara Bidang Kesiswaan, Ketut Susila Widi Arsana, yang menemani di lokasi menjelaskan tim Sekolah Bali Mandara sempat mengunjungi Arya untuk menyerahkan form pendaftaran siswa baru, sehingga bisa ikut mendaftar bersekolah disana. Dan setelah melalui beberapa tahapan seleksi termasuk home visit, yang bersangkutan dianggap memenuhi kriteria diterima bersekolah disana. Yang bersangkutan pun menurutnya berhasil lolos jurusan Teknik Kendaraan Ringan sesuai minatnya. Susila menilai perkembangan Arya Candra positf walaupun baru beberapa minggu mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut.
Tidak saja Arya Candra yang beruntung, remaja miskin lainnya I Gede Angga Purna Wicayana, akhirnya bisa mengenyam pendidikan di SMK Bali Mandara. Ia sebelumnya sempat dinyatakan tidak lolos seleksi penerimaan siswa baru di SMA Bali Mandara yang persaingannya memang sangat ketat, baik dilihat dari kriteria miskin maupun prestasi. Selain juga terjadi karena kurangnya pemahaman, Ia tidak mencantumkan pilihan kedua untuk bersekolah di SMK Bali Mandara. Namun nasib baik masih berpihak kepadanya karena tanpa disengaja, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang sedang mengadakan kunjungan kerja dekat lokasi rumahnya beberapa waktu yang lalu di daerah Desa Pangkuk Paruk, Seririt, melihat kondisi Gede Angga dan keluarganya yang memprihatinkan. Pastika kemudian memutuskan untuk memfasilitasi Gede Angga untuk bisa bersekolah di SMK Bali Mandara.
Karo Humas Setda Provinsi Bali , Dewa Gede Mahendra Putra, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa tujuan dari berdirinya sekolahBali Mandara adalah untuk memutus rantai kemiskinan dari keluarga para siswa miskin.
“Dengan pendidikan kita harapkan para siswa bisa membawa keluarganya ke kehidupan yang lebih baik, meningkatkan derajat kesejahteraan keluarganya dan memutus rantai kemiskinan yang sudah berlangsung mungkin bertahun tahun. Khususnya anak anak yang besekolah di SMK Bali Mandara , yang merupakan sekolah kejuruan. Setelah tamat para siswa harus bisa mandiri berbekal ketrampilan dan pengetahuan yang diperolehnya selama 3 tahun,” ujarnya. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com