Buleleng, Dewata News.com — Twin Lake Festival (TLF) ~ Danau Buyan-Tamblingan Tahun 2016, resmi ditutup Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Sabtu (25/06) di Areal Danau Tamblingan. Parade Sapi Gerumbungan berhasil menyedot perhatian masyarakat lokal dan mancanegara di hari terakhir TLF di Danau Tamblingan.
Parade sapi Gerumbungan ini diikuti 9 peserta yang dibagi menjadi 3 baga yakni Baga Buleleng Timur, Baga Buleleng Tengah dan Baga Buleleng Barat. Selain parade Sapi Gerumbungan di Kawasan Danau Tamblingan, juga digelar final Lomba Gangsing antara regu Desa Munduk berhadapan dengan Regu Gangsing Desa Gesing.
Sementara di Danau Buyan diadakan kontes anjing atau dog show, Lomba mancing, Lomba carving buah dan penebaran benih ikan di Danau Buyan dan Danau Tamblingan
Salah satu wisatawan dari Kazaktan, Fatiana Dana mengakui hadir di TLF, salah satunya untuk menyaksikan Parade Sapi Gerumbungan. Fatiana mengatakan, parade sapi gerumbungan ini sangat bagus dan menarik. ”Saya baru pertama kali menyaksikan kegiatan seperti, sapi gerumbungan, dan ini sangat bagus dan juga menarik," ungkapnya.
Dari atraksi yang baru pertamakali disaksikan ini, Fatiana juga akan menginformasikan parade sapi gerumbungan ini di Negaranya Sendiri. ”Ini merupakan sesuatu yang sangat langka bagi saya, saya akan publikasikan di Negara saya sendiri," turur Fatiana yang juga seorang jurnalis salah satu TV di negaranya.
Sementara itu, Bupati Buleleng usai metutup TLF mengatakan, tahun depan jenis-jenis kegiatannya akan diatur, ini dikarenakan pada malam hari di kawasan Danau Tamblingan terlihat sepi.
"Untuk TLF tahun depan kami bisa atur jenis-jenis kegiatannya, mana yang sifatnya tradisonal, kami bisa laksanakan di Danau Tamblingan dan untuk lomba-lomba lain yang sifatnya mengajak masyarakat, kami pusatkan di danau Buyan,” ungkap Bupati PAS
Lebih lanjut, Bupati PAS menambahkan untuk kegiatan-kegiatan yang ada serangkaian TLF akan di evaluasi mengingat kegiatan malam yang ada di kawasan Danau Tamblingan kurang diminati masyarakat.
"Tahun depan akan ada pengelompokan kegiatan serangkain TLF di Danau Buyan dan Tamblingan, ini dikarenakan pada kegiatan malam di Danau Tamblingan kurang diminati masyarakat, bahkan tidak menutup kemungkinan kawasan Danau Tamblingan bisa dijadikan panggung utama,” imbuhnya. (DN ~ TiR)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com