Buleleng, Dewata News.com — Setelah hampir 14 tahun ”warisan” HIV dari sang ayah menggerogoti tubuh mungil itu, akhirnya nyawa remaja LK yang bertempat tinggal dalam satu wilayah di Kecamatan Buleleng itu meninggal dunia di RSUD Buleleng.
Kepergian dari kehidupan remaja yang tak pernah dinikmati, selain menghabiskan hari-harinya untuk minum arv. akibat penyakit yang belum ada obatnya ini menyusul kedua orang tua dan adiknya, sebagai dampak perilaku berisiko.
Direktur Utama RSUD Buleleng dr.Gede Wiartana ketika dihubungi membenarkan adanya pasien meninggal di UGD setempat yang selama ini tengah menjalani pengobatan di Klinik VCT dan control paru di RSUD Buleleng.
”Pasien pederita HIV itu masuk rumah sakit dalam kondisi tidak sadar sekitar pukul 13.00 Wita, dan empat puluh kemudian meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan dan di infus serta dibantu resusitasi jantung,” kata dr.Gede Wiartana di Singaraja, Kamis (16/06).
Konselor VCT Yayasan Citra Usadha Indonesia (YCUI) Buleleng Made Ricko Wibawa mengaku memberikan pendampingan terhadap almarhum LK sejak berumur 9 tahun dan selalu memantau kondisi kesehatan.
”Almarhum LK positif ODHA sejak lahir bersama adiknya yang telah lebih dulu meninggal dunia, begitu juga orang tuanya karena positif menderita HIV/Aids,” tutur Ricko Wibawa.
Disinggung perkembangan penderita HIV/Aids di Kabupaten Buleleng, Konselor VCT YCUI Buleleng Ricko Wibawa menyimak data hingga Februri 2016, ternyata sudah tercatat 2.557 orang, 26 orang di antaranya masih status anak-anakk. Bahkan, ada dua balita yang baru lahir dari ibunya pengidap HIV/Aids. (DN ~ TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com