Buleleng, Dewata News.com — Kepala Bank
Indonesia Cabang Denpasar Dewi Setiowati mengungkapkan, laju inflasi yang
rendah dan stabil merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, agar terwujud pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dan
berkesinambungan.
”Terkendalinya inflasi di Bali pada
empat bulan pertama di tahun 2016 merupakan pencapaian dari berbagai upaya
dilakukan oleh TPID,” kata Dewi Setiowati yang juga selaku Wakil Ketua TPID Bali Dewi Setiowati saat
memimpin rapat TPID Bali di Singaraja, Kamis (19/05).
Menurut
Dewi, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh
naiknya indeks pada kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, kelompok
sandang 0,30 persen.
Seiring dengan kondisi nasional, jelas
Kepala BI Denpasar ini, inflasi Bali pada Januari sampai dengan April 2016
masih belum stabil. ” Inflasi di Bali disebabkan belum solidnya upaya
pengendalian inflasi melalui forum TPID dalam menjaga kelancaran pasokan, dan
distribusi barang mampu memberikan kontribusi terhadap penurunan harga
barang," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho menjelaskan, bahwa sampai April 2016, Bali
mengalami inflasi sebesar 0,06%. Inflasi ini terjadi karena ada peningkatan
harga yang ditunjukkan kenaikan indeks kelompok pengeluaran, seperti sewa
angkutan kota dan konunitas yang mengalami peningkatan harga, yakni kebutuhan
pangan seperti beras, telor ayam ras, gula pasir, dan daging.
"Dibandingkan dengan inflasi dari tahun ke tahun,
inflasi Bali mengalami penurunan," ujarnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com