Denpasar, Dewata News.com – Calon incumbent Ketua DPD
Demokrat, Made Mudarta akhirnya menang mudah, sehingga terpilih kembali
menahkodai partai berlambang mercy tersebut di Bali. Terpilihnya Mudarta
itu otomatis calon lainnya yang dikabarnya terdaftar di DPP maju
menantang calon incumbent, Putu Sudiartana bersama Putu Supadma Rudana
dan Nengah Tamba terjungkal dari perebutan kursi Ketua DPD Demokrat
Bali.
Terpilihnya Mudarta sudah bisa diprediksi dari awal saat Musda III
DPD Demokrat Bali dan Muscab III bersama seluruh DPC Demokrat se-Bali
yang secara resmi dibuka oleh Ketua Badan Pembina Organisasi Kadernisasi
dan Keanggotaan, Pramono Edhie Wibowo di Hotel Grand Inna Bali Beach
Sanur, Denpasar, Minggu (15/5).
Mudarta sebelum terpilih sudah merasa yakin kembali dipercaya sebagai
Ketua DPD Partai Demokrat Bali. Bahkan pernyataan Mudarta mengaku 9 DPC
akan memberikan dukungan, karena selama ini sudah berbuat maksimal bagi
partai yang dipimpinnya selama 5 tahun tersebut.
“Saya yakin 9 DPC akan memberikan dukungan kepada yang terbaik. Yang
terbaik itu tentunya MM (Made Mudarta, red). Tapi jika saya dinilai
gagal selama 5 tahun saya siap dijewer telinga saya dua-duanya. Namun
para peserta Ketua DPC sudah cerdas memilih calon mana yang visinya
bagus bagi partai kedepan,” ujar Mudarta usai pembukaan Musda.
Selain itu, juga diungkapkan untuk Musda dan Muscab tidak perlu
mengundang partai lain. Dalam artian pilihan saat Musda dan Muscab milik
kader Demokrat. “Ini milik kita bersama. Bermusyawarahlah untuk
mufakat. Kita harus kompak dan kuat baru bisa menang. Jadinya jangan ada
pihak diluar Demokrat mengendalikan Demokrat. Karena kalo tidak cocok
keluarlah. Jangan sampai ada orang ngikut-ngikut. Tidak boleh itu,”
sebutnya.
Sebelumnya juga dilakukan lobi-lobi politik yang digencarkan oleh
kubu penantang Mudarta akhirnya tergoyahkan setelah Pramono Edhie yang
mewakili Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang
berhalangan hadir melakukan harmonisasi bersama seluruh Ketua DPC Partai
Demokrat se-Bali. Hal itu dilakukan, agar Musda bisa berlangsung
aklamasi. “Sudah dilakukan harmonisasi oleh DPP. Semuanya sudah mengarah
ke Pak Mudarta,” ungkap salah satu Pengurus DPC Demokrat Badung yang
namanya tidak mau dikorankan itu.
Saat dikonfirmasi usai melakukan pertemuan tertutup antara DPP
bersama kandidat Ketua DPD dan peserta Musda, Pramono Edhie didampingi
calon Ketua DPD Demokrat Bali terpilih langsung menegaskan Made Mudarta
kembali memimpin Demokrat Bali secara aklamasi, meskipun sebelumnya
santer diisukan 7 DPC membelot memilih kandidat lain.
“Namanya juga
musyarawah, jadi Bapak Mudarta terpilih kembali. Memang sebelumnya ada
dua calon yakni Pak Mudarta dan Pak Rudana, namun karena merangkap
wasekjen dan masih ada pekerjaan di Jakarta akhirnya Pak Rudana Mundur.
Jadinya terpilih aklamasi semuanya dan tidak ada yang terpecah belah,”
tandasnya.
Sementara itu, Made Mudarta merasa sangat bersyukur proses Musda dan proses pencalonannya bisa berjalan bagus dan demokratis. “Memang calon lain dengan Pak Rudana, tapi hasil rembuk bersama Pak Rudana masih tetap di pusat dan mendukung saya memberikan karpet merah untuk melanjutkan kepemimpinan Partai Demokrat selama 5 tahun kedepan,” sebut Mudarta bersemangat.
Selain itu ditekankan, agar Muscab juga diharapkan bisa mengikuti
forum Musda ini yang bisa terpilih dengan musyawarah mufakat. Ditegaskan
hasil Musda ini tidak ada aksi dukung mendukung hanya mendengarkan visi
misi bakal calon dan peserta memperhatikan siapa yang membawa partai
menjadi lebih baik. “Tadi disampaikan klarifikasi semua Ketua DPC dari
hati yang paling dalam. Tentu ada catatan dan koreksi untuk bisa
diperbaiki. Jadinya saya menang tanpa ada janji apa-apa,” imbuhnya.
Secara terpisah, Ketua DPC Demokrat Karangasem, IGP Eka Mulyawan juga membenarkan hal tersebut. Ia bahkan sedikit membocorkan soal catatan ketua dpd terpilih yang wajib memenangkan Pilkada 2017 dan 2018 serta memenangkan 30 persen suara Pileg 2019. Selain itu juga wajib memangkan presiden dan wakil presiden yang diusung atau didukung Partai Demokrat. Sementara itu dikatakan laporan pertanggungjawaban Made Mudarta diterima tanpa catatan.
"Partai Demokrat namanya saja Demokrat harus demokratis. Hal ini
sebagai bagian demokrasi yang berlangsung selama Musda untuk menjalankan
dinamika politik tersebut. Sekarang sudah mengerucut memilih Made
Mudarta sebagai realita politik, agar Demokrat lebih besar dengan
membangun rumah besar yang bernama Partai Demokrat di Bali,” tutupnya. (DN ~ PB).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com