Dewata News. Com - Menyikapi merebaknya wabah penyakit yang menimpa masyarakat Bali belakangan ini diantaranya penyakit rabies, demam berdarah termasuk didalamnya maraknya kasus narkoba serta HIV AIDS, Pemprov Bali menggelar upacara Pemahayu Jagat Nangluk Merana Alit di 4 pura yakni Pura Basukian Pusering Jagat, Pura Penataran Agung Besakih, Pura Uluwatu serta Pura Gunung Payung , Minggu (1/5).
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang ditemui di sela sela upacara menyampaikan bahwasannya pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan serta kerahayuan jagat Bali dan segala wabah penyakit diharapkan segera tertangani. Sudikerta juga menyampaikan selain menempuh upaya niskala ia juga berharap agar upaya secara sekala tetap dilakukan dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
"Segala peristiwa yang kita alami tidak akan bisa terlepas dari sisi hubungan kita dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam serta hubungan manusia dengan manusia, " imbuhnya.
Sementara itu Bendesa Desa Adat Besakih I Wayan Gunatra menyampaikan upacara Pemahayu Jagat Nangluk Merana Alit yang dilaksanakan di 4 pura ini dilaksanakan atas petunjuk dari hasil 'tangkil' kepada sulinggih beberapa waktu lalu. Dalam ritual ini dihaturkan tebasan dirgayusa bumi serta tebasan pageh Yusa yang dipuput oleh pemangku di pura masing masing. Mangku Jana juga menyampaikan secara teknis nantinya air suci ( red tirta) dari keempat pura tersebut akan dibawa dan diletakkan di Padmasana Dinas Kesehatan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali yang selanjutnya akan diteruskan ke Dinas Kesehatan dan Dinas peternakan di masing masing Kabupaten/ kota yang nantinya akan dilanjutkan ke rumah rumah sakit yang di Bali.
Upacara yang juga dihadiri oleh Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP ) Provinsi Bali, Asisten bidang ekonomi pembangunan dan kesejahteraan rakyat Provinsi Bali, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini diakhiri dengan menghaturkan 'pekelem' bebek dan ayam hitam di Pura Gunung Payung Desa Adat Kutuh Kuta Selatan. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com