Buleleng, Dewata News.com — Ketimpangan
pembangunan Bali Utara dan Bali Selatan memang sangat terasa. Beberapa
alternatif
mengemuka, salah satunya membangun bandara atau mempercepat jarak tempuh darat,
Denpasar – Singaraja dengan membangun short cut. Atas rencana short
cut ini Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) memberikan lampu hijau.
Loby Short cut ini berlangsung di Lapangan HANDARA GOLF & RESORT BALI, Pancasari, Buleleng, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mendorong percepatan realisasi percepatan pembangunan short cut yang menghubungkan Bali Selatan dengan Kabupaten Buleleng untuk kepentingan perimbangan atau pemerataan pembangunan Bali.
Percepatan ini diungkapkan oleh Wapres saat
berbincang dengan sejumlah tokoh Bali, seperti anggota DPR RI dari Partai
Golkar Gede Sumarjaya Linggih, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama serta Wakil
Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra serta Menteri Pekerjaan Umum, Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara, Menteri Perindustrian dan Menkominfo.
”Ini adalah kabar gembira, bagi kami di
Buleleng. Karena ada lampu hijau dari Pak Wapres untuk membangun short cut,”
jelas Wakil Bupati Buleleng Sutjidra.
Sementara Gede Sumarjaya Linggih
mengungkapkan, Wapres JK sangat menyetujui pembangunan short cut ini
untuk kepentingan dan kemajuan Bali. Short cut bukan sekadar
untuk memperpendek jarak tempuh dari Denpasar menuju Singaraja, namun lebih
pada pemerataan pembangunan dan investasi. Di Bali Selatan investasi sudah
sangat penuh sehinga perlu memindahkan ke Bali Utara.
”Kunjungan Wapres ke sini (Buleleng) ini
ada hikmahnya. Beliau melihat langsung kondisi yang ada. Makanya Wapres meminta
supaya short cut ini segera direalisasikan.” ujar Sumarjaya
Linggih usai bermain golf di HANDARA GOLF & RESORT BALI,, Desa Pancasari, Jumat (06/05).
Sumarjaya yang akrab disapa Demer ini juga
berjanji akan mengawal proses ini di pemerintah pusat karena study kelayakan
dan DED (Detail Engeenering Design) sudah dirampungkan.
“Saya di DPR akan mengawal ini, segera kita
anggarkan di APBN. Kalau kita kejar di APBN-Perubahan takutnya pengerjaan fisik
tidak bisa dikejar, ini akan dikerjakan pada tahun anggaran 2017” ujar Demer
ketika ditemui di Hall SMA Negeri Bali
Mandara, Kubutambahan, Sabtu (07/05).
Sementara itu, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi
Wiryatama mengatakan bahwa Buleleng adalah wilayah yang paling luas di Bali,
setengahnya Bali. Karena itu, potensi Bali yang harus dioptimalkan saat
ini adalah Bali Utara.
Short Cut ini bisa menjadi terobosan untuk pemerataan pembangunan di
Bali, seperti dilansir Bali Express.
Adi menekankan, pembangunan Short cut bukan semata untuk kepentingan Buleleng
tetapi kepentingan Bali secara menyeluruh.
“Saya juga sudah sampaikan kepada wapres,
bahwa memang short cut ini harus diprioritaskan. Segera direalisasikan, kata
mantan Bupati Tabanan ini.
Pihaknya di DPRD Bali juga
akan mengawal proses ini termasuk soal penganggaran dari pemerintah
propinsi Bali. Kata Adi, membangun Bali jangan setengah-setengah tetapi harus
dilakukan secara menyeluruh.
Yang terpenting, kata Adi, sosialisasi
harus digencarkan mulai saat ini supaya masyarakat juga paham sedetailnya
terkait dengan Short cut ini. “
Selama ini pemerintah salah, ya kita juga
salah. Membangun main hantam saja tanpa ada sosialisasi. Sekarang, short cut
ini harus segera disosialisaiskan untuk menghindari pro kontra yang berlebihan
itu,” ujar Adi Wiryatama.
Adi
Wiryatama optimis, Short Cut ini akan dimulai pada tahun 2017
untuk menyeimbangkan pembangunan Selatan dan Bali Utara. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com