Gianyar, Dewata News. Com - Bali United mengawali laga perdananya di Torabika Soccer Championahip (TSC) menjamu Pusamania Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta - Gianyar pada Minggu (01/5). Bermain di hadapan publik sendiri menjadi semangat tersendiri bagi Serdadu Tridatu (julukan Bali United). Sejak pluit babak pertama dibunyikan, Bobby Satria dkk langsung melakukan skema serangan. Beberapa peluang tercipta melalui serang-serang balik Bali United dari sisi kanan sehingga mampu membuat pertahanan PBFC kelabakan.
Kali ini, permainan Bali United tampak ada yang berbeda setelah bergabungnya Nemanja Vidakovic di lini depan. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh coach Indra Sjafri dengan diturunkan pada starting eleven, Vidakovic membuktikan kemampuannya dengan berhasil mencetak gol melalui tendangan kerasnya dari luar kotak pinalti. Tertinggal satu angka dari Bali United, membuat tensi permainan mwnjadi tinggi. Terbukti dengan terjadinya beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh pemain PBFC bahkan sampai berbuah kartu kuning. Kesalahan yang dibuat oleh Kiko Insa mengakibatkan terjadinya gol bunuh diri, sehingga skor menjadi 1-1.
Kerasnya permainan berakibat fatal bagi Gerad Pangkali, dirinya mendapatkan kartu kuning untuk kedua kalinya sehingga wasit harus mengusirnya keluar lapangan dengan ganjaran kartu merah. Unggul jumlah pemain, Bali United terus melakukan serangan. Meski banyak memiliki peluang, namun penyelesaian akhir ppmasih menjadi permasalahan ditubuh Bali United. Hingga pluit turun minum dibunyikan, skor 1-1 tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, kedua tim mencoba untuk menambah daya gedor dengan mengganti beberapa pemainnya. Bali United mendapatkan peluang emas didepan gawang PBFC melalui kaki Sukarja, namun tendangannya melambung tinggi. Pertandingan sempat terhenti beberapa menit akibat adanya protes yang dilakukan oleh tim official PBFC yang tidak terima dengan keputusan wasit. Tak hanya itu, sempat terjadi keriuhan dari tribune VIP dengan pelemparan botol air mineral kearah bench PBFC. Hingga pluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tetap bertahan.
Usai laga, pelatih PBFC Dragan Dukanovic mengungkapkan jika laga melawan Bali United cukup sulit bagi timnya. Terlebih Bali United bermain di kandang sendiri, sehingga membuat permainan pasti akan berbeda.
"Game ini cukup sulit, dan hal ini sudah kita antisipasi. Saya sangat percaya dengan tim ini, bisa dilihat dibandingkan dengan tim-tim yang ada di Indonesia jika tim kita cukup bagus. Kita tidak pernah berhenti untuk berjuang, kita tunjukan dengan laga tadi setelah bermain dengan 10 pemain," ujar pelatih asal Serbia tersebut.
Dengan skor imbang 1-1, langkah Bali United bisa dibilang tidak mulus. Hal tersebut diungkapkan coach Indra Sjafri kepada awak media usai laga berlangsung. Menurut pelatih asal padang tersebut, timnya bermain belum maksimal.
"Awal yang kurang baik karena bermain di home tapi tidak berhasil meraih poin maksimal. Saya pikir tim belum maksimal karena ada pemain baru yang masuk, jadi perlu waktu 1 sampai 2 pertandingan untuk menjadi lebih baik lagi. Banyaknya peluang yang belum bisa dimaksimalkan, akan menjadi koreksi untuk sgera dibenahi," ucap mantan pelatih Timnas U-19 tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Coach Indra juga menghimbau kepada kelompok supporter Bali United untuk bisa meredam emosi agar jangan sampai Bali United terkena sangsi. Hal ini merujuk pada kejadian di akhir babak kedua, dimana supporter Bali United yang berada di tribune VIP melakukan pelemparan botol air mineral ke arah bench PBFC.
"Kepada supporter, kedepan jangan ada lagi lemparan karena ini merugikan kita, saya tau mereka kesal, marah, jadi harus di ingat tim adalah segalanya, jadi tolong di kontrol emosinya. Saya yakin kedepan tim akan menjadi lebih baik, saya yakin 2017 akan menjadi tim yang di perhitungkan," coach Indra Sjafri. (DN -AN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com